ANTARAJAWABARAT.com, 28/12 - Pasar alas kaki asal Jawa Barat baik di pasar domestik maupun ekspor masih prospektif pada 2012.

"Pasar alas kaki pada 2012 masih cukup prospektif, terutama untuk ekspor," kata Kepala Dinas Industri dan Perdagangan (Indag) Jabar Ferry Sofyan Arief di Bandung, Rabu.

Menurut Ferry, produksi alas kaki Jabar pada 2011 mencapai 19,5 juta pasang, sebagian besar atau sekitar 15 juta pasang untuk memenuhi ekspor, sedangkan 4,5 juta pasang dipasarkan di pasar domestik.
Ferry mengakui, persaingan pasar alas kaki semakin ketat. Selain dari industri alas kaki dari daerah lainnya di Jabar seperti Jatim, juga dari beberapa negara produsen alas kaki terutama China dan Korea.

Namun potensi mendapatkan pasar baru alas kaki asal Jabar masih cukup terbuka, yakni ke Afrika dan Timur Tengah. Sedangkan pasar tradisional alas kaki Jabar adalah ke Eropa terutama Jerman, Perancis, Belanda dan Eropa Timur serta ke Amerika Serikat.

"Pasar ke Timur Tengah dan Afrika cukup potensial, namun selama ini penjualan ke kawasan itu melalui pihak ketiga. Ke depan difasilitasi untuk dapat mengekspor lebih banyak lagi ke kawasan itu," kata Ferry.

Bekerjasama dengan Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Jabar, Dinas Indag rutin menggelar pameran dan promosi di dalam maupun di luar negeri, termasuk di Timur Tengah dan Afrika.

Sejauh ini, kata Ferry ada dua sentra sepatu di Jabar yakni di Cibaduyut Kota Bandung, Tajur Bogor dan di Ciomas Sukabumi.

"Selain meningkatkan pasar ekspor, mereka juga konsentrasi untuk mengamankan pasar dalam negeri, terutama bersaing dengan produk-produk global termasuk dari China," kata Ferry.

Gairah produk alas kaki di Jabar, juga terlihat dari meningkatnya investasi sektor produksi alas kaki yakni dibukanya pabrik alas kaki di Purwakarta dan Sukabumi.

"Hadirnya investasi sektor produksi alas kaki di Indonesia, jelas menunjukkan sektor itu masih prospektif. Persaingan tidak hanya dari kualitas juga model dan desainnya," kata Ferry menambahkan.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011