Tiga ruang kelas yang berada di SMPN 1 Kota Cirebon, Jawa Barat, ditutup sementara setelah empat orang siswa dinyatakan positif COVID-19, dan saat ini terus dilakukan pelacakan dengan tes usap.
"Kita menutup tiga ruang kelas yang siswanya terpapar COVID-19," kata Wakil Kepala Sekolah Humas SMP Negeri 1 Kota Cirebon Daryo Susmanto di Cirebon, Senin.
Baca juga: 2 siswa SMP Kota Cirebon positif COVID-19
Ia mengatakan dengan adanya empat siswa terpapar COVID-19, maka tiga kelas mereka ditutup untuk sementara, dan siswa di kelas tersebut menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Selain itu lanjut Daryo, pihaknya juga menerapkan mekanisme pengurangan jam pembelajaran tatap muka di sekolah.
Di mana mekanisme kegiatan belajar mengajar di sekolah dari yang sebelumnya 40 menit, kini dikurangi sementara menjadi 30 menit.
"Masing-masing kelas yaitu kelas 7, 8 dan 9 juga diberi jeda waktu masuk dan pulang yang berbeda, untuk mengantisipasi kerumunan potensi penularan COVID-19," tuturnya.
Selain itu lanjut Daryo, Dinas Kesehatan juga melakukan pelacakan kepada siswa dan guru yang kontak langsung dengan empat siswa terkonfirmasi positif COVID-19.
"Pelacakan terhadap siswa dan guru juga masih terus kami lakukan, dengan tes usap untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan dunia pendidikan ini," katanya.
Baca juga: Warga Kota Cirebon diminta tunda perjalanan ke luar kota
Baca juga: Pemkot Cirebon siagakan rumah sakit antisipasi lonjakan kasus COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Kita menutup tiga ruang kelas yang siswanya terpapar COVID-19," kata Wakil Kepala Sekolah Humas SMP Negeri 1 Kota Cirebon Daryo Susmanto di Cirebon, Senin.
Baca juga: 2 siswa SMP Kota Cirebon positif COVID-19
Ia mengatakan dengan adanya empat siswa terpapar COVID-19, maka tiga kelas mereka ditutup untuk sementara, dan siswa di kelas tersebut menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Selain itu lanjut Daryo, pihaknya juga menerapkan mekanisme pengurangan jam pembelajaran tatap muka di sekolah.
Di mana mekanisme kegiatan belajar mengajar di sekolah dari yang sebelumnya 40 menit, kini dikurangi sementara menjadi 30 menit.
"Masing-masing kelas yaitu kelas 7, 8 dan 9 juga diberi jeda waktu masuk dan pulang yang berbeda, untuk mengantisipasi kerumunan potensi penularan COVID-19," tuturnya.
Selain itu lanjut Daryo, Dinas Kesehatan juga melakukan pelacakan kepada siswa dan guru yang kontak langsung dengan empat siswa terkonfirmasi positif COVID-19.
"Pelacakan terhadap siswa dan guru juga masih terus kami lakukan, dengan tes usap untuk mencegah penyebaran COVID-19 di lingkungan dunia pendidikan ini," katanya.
Baca juga: Warga Kota Cirebon diminta tunda perjalanan ke luar kota
Baca juga: Pemkot Cirebon siagakan rumah sakit antisipasi lonjakan kasus COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022