Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyampaikan DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten menyumbangkan sebesar 90,4 persen penambahan kasus positif dalam sepekan terakhir.
"DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten ini menyumbangkan 13.316 kasus dari total 14.729 kasus minggu terakhir atau sebesar 90,4 persen," ujar Juru Bicara Nasional Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring yang diikuti di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, pemerintah daerah atau Satgas di tiga provinsi tersebut perlu melakukan strategi mitigasi untuk menekan laju kasus yang lebih tinggi.
"Mohon segera mengevaluasi dan kembali menegakkan implementasi protokol kesehatan baik di sektor perkantoran, fasilitas publik, serta transportasi publik," katanya.
Wiku mengimbau masyarakat di tiga provinsi itu, terutama masyarakat dengan kategori rentan, yaitu orang yang tidak dapat divaksin, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan komorbid untuk menghindari aktivitas serta tempat dengan risiko penularan yang tinggi.
"Saat ini dapat dikatakan bahwa tren kenaikan kasusnya konsisten mengalami peningkatan, namun jumlah kasus hariannya masih jauh di bawah kenaikan saat lonjakan kasus kedua akibat varian Delta pada Juli 2021," katanya.
Ia mengemukakan kenaikan dalam satu pekan terakhir tercatat sebesar 14.729 kasus, sedangkan pada puncak kasus kedua tahun lalu mencapai 350.273 kasus dalam satu pekan.
"Namun kenaikan yang sudah terlihat konsisten saat ini akan terus menjadi perhatian pada penanganan COVID-19," tuturnya.
Wiku mengatakan penting bagi daerah yang sedang mengalami kenaikan kasus untuk memperketat implementasi protokol kesehatan dan menekan mobilitas ke daerah lain guna mencegah transmisi antardaerah.
Wiku mengatakan penting bagi daerah yang sedang mengalami kenaikan kasus untuk memperketat implementasi protokol kesehatan dan menekan mobilitas ke daerah lain guna mencegah transmisi antardaerah.
"Jika kasus pada tiga provinsi ini terkendali maka daerah lain pun akan bisa terkendali. Kita tetap harus bisa menjaga agar daerah yang kasusnya masih rendah untuk tetap kondusif dan tetap rendah kasusnya," ucapnya.
Wiku mengatakan antisipasi yang dilakukan oleh pemerintah di tengah kenaikan kasus saat ini di antaranya menambah tempat tidur Wisma Atlet untuk Menara 4 dan 7, penyediaan rumah sakit dan hotel isolasi untuk pelaku perjalanan luar negeri sebanyak 949 tempat tidur.
Ia menambahkan, pemerintah juga menyediakan lebih dari 20 hotel karantina untuk jamaah umroh dan menyiapkan lebih dari 75.000 tempat isolasi terpusat di seluruh wilayah Indonesia
Selain itu, lanjut dia, juga penyediaan stok obat-obatan dan oksigen dengan mendatangkan 16.000 konsentrator oksigen yang dikirim ke seluruh rumah sakit di seluruh Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022