Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, meminta warga lebih waspada dengan adanya peningkatan kecepatan angin di wilayah Cirebon yang bisa mencapai maksimal hingga 56 km per jam.

"Kami mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap dampak yang bisa ditimbulkan oleh peningkatan kecepatan angin," kata Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Kertajati Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Rabu.

Baca juga: 46 rumah warga Kabupaten Cirebon rusak diterjang puting beliung

Faiz mengatakan dampak kecepatan angin yang bisa mencapai 56 km per jam tersebut, harus lebih diwaspadai oleh masyarakat.

Karena angin kencang yang menyertai hujan bisa mengakibatkan pohon tumbang, baliho roboh dan gelombang laut tinggi di perairan utara Cirebon-Indramayu.

Menurutnya, peningkatan kecepatan angin di wilayah Cirebon yang terdiri dari Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan, disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara yang cukup signifikan.
"Terutama di wilayah selatan dan utara Ekuator Indonesia serta adanya sirkulasi siklonik di sebelah selatan Pulau Jawa," ujarnya.

Baca juga: Atap gedung madrasah di Cirebon ambruk diterjang angin

Sehingga, lanjut Faiz, berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan angin di Jawa Barat termasuk wilayah Cirebon.

Berdasarkan hasil pengamatan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, arah angin umumnya dari barat laut dengan potensi kecepatan maksimum mencapai 56 km per jam.

Baca juga: BMKG: Cirebon potensi dilanda hujan dan angin kencang selama tiga hari

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022