Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy mengungkapkan bahwa pemesanan kendaraan mobil yang di pasarkan oleh Honda Prospect Motor (HPM) mengalami penurunan yang drastis hingga 50 persen pada Januari akibat relaksasi PPnBM yang tak kunjung pasti.
"Pemesanan mobil baru kami hingga 9 Januari 2022, jika dibandingkan dengan tanggal 9 Desember 2021 itu kita drop sampai dengan 50 persen," ungkap Yusak Billy pada saat sesi Media Test Drive all new Honda BR-V di Ungaran, dikutip Rabu.
Baca juga: Pesanan Honda BR-V capai 1.600 unit meski harga belum diumumkan
Pengaruh yang cukup besar akan hadirnya relaksasi PPnBM ini, membuat banyak produsen berharap relaksasi ini dapat terus diperpanjang agar roda perekonomian juga semakin pulih akibat adanya pandemi wabah virus corona.
Dalam hal ini, pemerintah juga telah mengeluarkan wacana bahwa nantinya relaksasi ini akan terus diperpanjang atau dipermanenkan. Hal itu, masih dalam kajian lebih lanjut oleh pemerintah.
Dengan begitu, mobil-mobil Honda yang dahulunya dapat menikmati relaksasi ini harus rela terkena imbas dari aturan yang belum pasti ini. Seperti halnya Honda HR-V yang dahulunya mendapatkan relaksasi hingga 100 persen kini dengan adanya peraturan pajak emisi sejak 16 Oktober 2021 menjadi berubah.
Dengan peraturan pajak emisi yang baru ini, harga-harga kendaraan juga ikut memberikan dampak kenaikan harga yang cukup tinggi.
"Kalau kita lihat kan dulu itu, HR-V 100 persen diskonnya, CR-V juga sama kan. sekarang itu mobil-mobil ini dengan adanya peraturan itu naik jadi 15-20 persen sesuai dengan skema pajak emisi yang berlaku," ucap dia.
Dengan begitu, banyak juga konsumen yang sudah memesan berbagai kendaraan mobil Honda menahan pembelian mereka hingga kepstian relaksasi PPnBM ini jelas dan sah dikeluarkan oleh pemerintah.
"Konsumen banyak yang nahan pembelian jadinya, meski banyak juga yang sudah melakukan SPK," tutup dia.
Baca juga: Honda tingkatkan volume produksi untuk penuhi permintaan yang tertunda
Baca juga: Honda Brio jadi kendaraan terlaris di semester awal 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
"Pemesanan mobil baru kami hingga 9 Januari 2022, jika dibandingkan dengan tanggal 9 Desember 2021 itu kita drop sampai dengan 50 persen," ungkap Yusak Billy pada saat sesi Media Test Drive all new Honda BR-V di Ungaran, dikutip Rabu.
Baca juga: Pesanan Honda BR-V capai 1.600 unit meski harga belum diumumkan
Pengaruh yang cukup besar akan hadirnya relaksasi PPnBM ini, membuat banyak produsen berharap relaksasi ini dapat terus diperpanjang agar roda perekonomian juga semakin pulih akibat adanya pandemi wabah virus corona.
Dalam hal ini, pemerintah juga telah mengeluarkan wacana bahwa nantinya relaksasi ini akan terus diperpanjang atau dipermanenkan. Hal itu, masih dalam kajian lebih lanjut oleh pemerintah.
Dengan begitu, mobil-mobil Honda yang dahulunya dapat menikmati relaksasi ini harus rela terkena imbas dari aturan yang belum pasti ini. Seperti halnya Honda HR-V yang dahulunya mendapatkan relaksasi hingga 100 persen kini dengan adanya peraturan pajak emisi sejak 16 Oktober 2021 menjadi berubah.
Dengan peraturan pajak emisi yang baru ini, harga-harga kendaraan juga ikut memberikan dampak kenaikan harga yang cukup tinggi.
"Kalau kita lihat kan dulu itu, HR-V 100 persen diskonnya, CR-V juga sama kan. sekarang itu mobil-mobil ini dengan adanya peraturan itu naik jadi 15-20 persen sesuai dengan skema pajak emisi yang berlaku," ucap dia.
Dengan begitu, banyak juga konsumen yang sudah memesan berbagai kendaraan mobil Honda menahan pembelian mereka hingga kepstian relaksasi PPnBM ini jelas dan sah dikeluarkan oleh pemerintah.
"Konsumen banyak yang nahan pembelian jadinya, meski banyak juga yang sudah melakukan SPK," tutup dia.
Baca juga: Honda tingkatkan volume produksi untuk penuhi permintaan yang tertunda
Baca juga: Honda Brio jadi kendaraan terlaris di semester awal 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022