ANTARAJAWABARAT.com, 22/11 - Komandan Kondim 0608 Cianjur, Jabar, Letkol Andi Perdana Kahar membantah kabar bahwa selama pesta pernikahan Ibas-Aliyah, jalur Puncak-Cipanas tertutup bagi kendaraan umum, angkutan dan larangan bagi pedagang berjualan.

"Tidak benar isu tersebut, angkutan umum akan beroperasi seperti biasa. Begitu pula pedagang di Pasar Cipanas, tidak ada larangan untuk membuka usahanya, selama pesta berlangsung," katanya kepada pers di Cianjur, Selasa.

Informasi dihimpun, ratusan sopir angkutan kota jurusan Cipanas-Cianjur, sempat diresahkan dengan isu dilarang beroperasi, selama pesta putra bungsu Presiden SBY, yang akan digelar di Istana Cipanas itu.

Sekalipun beroperasi, namun kabar yang mereka terima, di mana biasanya dapat melintas di depan Istana Cipanas, akan dialihkan ke jalur alternatif Hanjawar-Pacet (Hancet), selama satu hari.

"Ini tentu akan mengurangi pendapatan kami, selain itu, jarak tempuh yang harus kami lalui, cukup panjang dan lama. Sehingga pengeluaran tidak akan sebanding dengan pendapatan," kata Obot salah seorang sopir angkutan kota Cipanas-Cianjur, diamini puluhan sopir lainnya.

Namun dia membenarkan, dua hari menjelang pernikahan Ibas-Aliyah, pihaknya belum mendapat koordinasi dari aparat keamanan terkait larangan tersebut. Sehingga pihaknya, akan tetap beroperasi di jalur tersebut, ketika pesta berlangsung.

"Selama tidak ada larangan, kenapa harus takut, kami mencari nafkah untuk keluarga dan setoran pada pemilik kendaraan. Kalau dialihkan ke jalur lain, kami akan protes karena akan mengurangi pendapatan kami," tandasnya.

Sementara itu, hal senada terucap dari ratusan pedagang di Pasar Cipanas, yang hanya terpisah jarak beberapa puluh meter dari Istana Cipanas, meskipun sempat mendengar isu tersebut, mereka mengaku akan tetap berjualan selama pesta berlangsung.

"Tidak ada larangan dari pihak keamanan terkait pesta pernikahan anak presiden, pedagang harus tutup. Kami rasa tidak ada hubungan atau gangguan, jika kami tetap berjualan seperti biasa," kata Hendra (30) salah seorang pedagang di pasar tersebut.

fikri

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011