Emas berjangka merosot tajam menjadi berada di bawah level psikologis 1.800 dolar AS pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah risalah dari pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang lebih cepat dari perkiraan dan memicu reli imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, anjlok 35,9 dolar AS atau 1,97 persen menjadi ditutup pada 1.789,20 dolar AS per ounce. Di pasar spot, emas juga merosot 1,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.788,25 dolar AS per ounce pada pukul 18.47 GMT.
Baca juga: Harga emas naik 10,5 dolar, ditopang pelemahan "greenback" dan ekuitas AS
Sehari sebelumnya, Rabu (5/1/2022), emas berjangka terangkat 10,5 dolar AS atau 0,58 persen menjadi 1.825,10 dolar AS, setelah menguat 14,5 dolar AS atau 0,81 persen menjadi 1.814,60 dolar AS pada Selasa (4/1/2021), dan jatuh 28,5 dolar AS atau 1,56 persen menjadi 1.800,10 dolar AS pada Senin (3/1/2022).
Risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dirilis setelah penutupan pasar pada Rabu (5/1/2022), menunjukkan para pejabat telah membahas penyusutan kepemilikan aset bank sentral secara keseluruhan serta menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan untuk melawan inflasi.
Prospek kenaikan suku bunga memberikan tekanan pada emas karena mengurangi selera investor terhadap logam safe haven yang tidak dikenakan bunga.
Titik fokus utama adalah jumlah kenaikan suku bunga dan seberapa agresif Fed akan melakukannya, yang telah menempatkan emas dalam posisi rentan, kata Ed Moya, analis pasar senior di broker OANDA.
Jika pergerakan imbal hasil obligasi pemerintah jauh lebih tinggi dalam jangka pendek, itu akan sangat mengganggu perdagangan emas, tambah Moya.
Sementara itu, data ekonomi yang dirilis pada Kamis (6/1/2022) beragam. Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa Indeks Aktivitas Bisnis tercatat 67,6 persen pada Desember, turun 7 poin persentase dibandingkan dengan angka 74,6 persen pada November.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS mencapai 207.000 dalam pekan yang berakhir 1 Januari, lebih tinggi dari perkiraan pasar 195.000 dan 7.000 lebih tinggi dari minggu sebelumnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 98 sen atau 4,23 persen, menjadi ditutup pada 22,19 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 41,2 dolar AS atau 4,11 persen, menjadi ditutup pada 960,70 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas datar di Asia, spekulasi bunga Fed naik imbangi lonjakan COVID-19
Baca juga: Harga emas naik 14,5 dolar, lonjakan Omicron angkat permintaan "safe-haven"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, anjlok 35,9 dolar AS atau 1,97 persen menjadi ditutup pada 1.789,20 dolar AS per ounce. Di pasar spot, emas juga merosot 1,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.788,25 dolar AS per ounce pada pukul 18.47 GMT.
Baca juga: Harga emas naik 10,5 dolar, ditopang pelemahan "greenback" dan ekuitas AS
Sehari sebelumnya, Rabu (5/1/2022), emas berjangka terangkat 10,5 dolar AS atau 0,58 persen menjadi 1.825,10 dolar AS, setelah menguat 14,5 dolar AS atau 0,81 persen menjadi 1.814,60 dolar AS pada Selasa (4/1/2021), dan jatuh 28,5 dolar AS atau 1,56 persen menjadi 1.800,10 dolar AS pada Senin (3/1/2022).
Risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dirilis setelah penutupan pasar pada Rabu (5/1/2022), menunjukkan para pejabat telah membahas penyusutan kepemilikan aset bank sentral secara keseluruhan serta menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan untuk melawan inflasi.
Prospek kenaikan suku bunga memberikan tekanan pada emas karena mengurangi selera investor terhadap logam safe haven yang tidak dikenakan bunga.
Titik fokus utama adalah jumlah kenaikan suku bunga dan seberapa agresif Fed akan melakukannya, yang telah menempatkan emas dalam posisi rentan, kata Ed Moya, analis pasar senior di broker OANDA.
Jika pergerakan imbal hasil obligasi pemerintah jauh lebih tinggi dalam jangka pendek, itu akan sangat mengganggu perdagangan emas, tambah Moya.
Sementara itu, data ekonomi yang dirilis pada Kamis (6/1/2022) beragam. Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa Indeks Aktivitas Bisnis tercatat 67,6 persen pada Desember, turun 7 poin persentase dibandingkan dengan angka 74,6 persen pada November.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS mencapai 207.000 dalam pekan yang berakhir 1 Januari, lebih tinggi dari perkiraan pasar 195.000 dan 7.000 lebih tinggi dari minggu sebelumnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 98 sen atau 4,23 persen, menjadi ditutup pada 22,19 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 41,2 dolar AS atau 4,11 persen, menjadi ditutup pada 960,70 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas datar di Asia, spekulasi bunga Fed naik imbangi lonjakan COVID-19
Baca juga: Harga emas naik 14,5 dolar, lonjakan Omicron angkat permintaan "safe-haven"
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022