Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi COVID-19 Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, sasaran vaksin booster atau penguat adalah 184 ribu orang yang terdiri dari tenaga kesehatan atau nakes dan TNI/ Polri.

"Sasarannya adalah 184.000 tenaga kesehatan, TNI dan Polri," kata Dedi di Kota Bandung, Rabu.

Vaksinasi COVID-19 dosis 3 sebagai penguat atau booster hanya diberikan untuk sasaran terbatas, bukan untuk masyarakat luas seperti vaksinasi dosis 1 dan 2.

Baca juga: IDI Jabar harap ada 'booster' vaksin bagi nakes hadapi lonjakan kasus COVID-19

Dedi menjelaskan, Jabar lebih awal memberikan vaksin dosis 3 dari jadwal pemerintah pusat. Pada akhir Desember 2021 vaksin itu sudah disuntikkan ke sasaran.

Pasalnya, di beberapa provinsi termasuk Jawa Barat, ada stok vaksin yang memasuki masa kedaluarsa pada akhir Januari dan Februari 2022.

"Setelah kita meminta izin pemerintah pusat, kemudian kita laksanakan vaksin booster mulai 27 Desember 2021, " ujarnya.
Dedi menjelaskan pula penuntasan vaksinasi dosis 1 dan 2 akan terus dilakukan di tahun 2022 ini, ditambah dengan vaksinasi anak usia 6-12 tahun.

Hingga akhir Desember, vaksin dosis 1 mencapai 76,46 persen, dan untuk dosis 2 sudah 53,68 persen. Untuk lansia mencapai 73 persen dosis 1, dan dosis 2 mencapai 42 persen.

Baca juga: 12 Januari 2022 dimulai booster gratis dan berbayar

"Sedangkan vaksin anak yang baru dimulai, sampai saat ini mencapai 15,64 persen," tuturnya.

Menurut Dedi, kendala yang dihadapi dalam vaksinasi anak karena sedang dalam masa libur sekolah, sehingga titik vaksinasi tak bisa hanya dilaksanakan di sekolah.

"Akhirnya kita menggelar vaksinasi anak ini di sentra-sentra vaksinasi dengan didampingi para orang tua," katanya.

Baca juga: Vaksinasi booster sasar 21 juta jiwa masyarakat Indonesia, kata Menkes

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2022