Survei Indometer mengungkapkan bahwa tingkat elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus bersaing ketat memperebutkan posisi atas hingga akhir 2021 sebagai calon presiden.
"Untuk sementara, Prabowo kembali unggul dengan elektabilitas 20,8 persen terpaut tipis dari Ganjar yang meraih 20,4 persen," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Survei sebut Prabowo dan Ganjar berebut posisi capres unggulan
Sedangkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil sama-sama memperebutkan posisi ketiga. Setelah sempat turun, elektabilitas Anies kembali "rebound" atau memantul dan kini mencapai 10,5 persen.
Kemudian, Ridwan Kamil membayangi dengan perolehan elektabilitas sebesar 10,3 persen. Akan tetapi, tren elektabilitas Gubernur Jabar yang kerap disapa Kang Emil tersebut cenderung turun sepanjang 2021.
Menurut Leonard, jika terulang kembali muncul dua pasangan seperti Pemilu Presiden 2014 dan 2019, besar kemungkinan Prabowo dan Ganjar akan saling berhadapan dalam kontestasi Pilpres 2024. Hanya saja semuanya masih bergantung apakah tren elektabilitas keduanya tetap tinggi termasuk peta dukungan dari partai politik.
Setelah Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, nama Sandiaga Uno menyusul dengan perolehan elektabilitas 7,0 persen. Posisi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia itu mirip dengan Ganjar. Keduanya memiliki elektabilitas tinggi, tetapi kurang mendapat dukungan dari partai sendiri.
Baca juga: 2 Lembaga survei unggulkan Prabowo Subianto sebagai capres
"PDIP lebih mengunggulkan Puan Maharani, sedangkan Gerindra hampir bisa dipastikan akan kembali mengusung Prabowo," kata dia.
Pada urutan berikutnya ada nama Agus Harimurti Yudhoyono yang meraih 4,3 persen, Tri Rismaharini 4,0 persen, dan Erick Thohir 3,7 persen. Selanjutnya ada Khofifah Indar Parawansa 2,5 persen dan Giring Ganesha 2,2 persen.
Ketua DPR RI Puan Maharani masih berada di posisi papan bawah dengan elektabilitas 1,5 persen, disusul Mahfud MD sebesar 1,1 persen, dan Airlangga Hartarto 1,0 persen.
Nama-nama lain memiliki elektabilitas kurang dari satu persen, dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 10,1 persen.
Meskipun banyak nama yang beredar dalam bursa calon presiden, tetapi dengan ketentuan presidential threshold 20 persen akan membatasi jumlah kandidat yang bakal diusung, ujar Leonard.
Baca juga: Prabowo dan Ganjar miliki elektabilitas tinggi jelang pilpres
Artinya, persaingan menuju 2024 akan berlangsung keras di antara nama-nama yang ada dalam bursa calon presiden. Belum lagi para ketua umum partai politik yang merasa berhak diusung, meskipun elektabilitasnya rendah.
"Tidak heran jika bermunculan kelompok-kelompok relawan untuk mendukung tokoh-tokoh tersebut," ujarnya.
Survei Indometer dilakukan pada 11 hingga 20 Desember 2021 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia. Survei dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling.
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Untuk margin of error survei sekitar 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Baca juga: Survei Y-Publica: Simulasi Prabowo-Puan unggul tipis atas Ganjar-Airlangga
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Untuk sementara, Prabowo kembali unggul dengan elektabilitas 20,8 persen terpaut tipis dari Ganjar yang meraih 20,4 persen," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Survei sebut Prabowo dan Ganjar berebut posisi capres unggulan
Sedangkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil sama-sama memperebutkan posisi ketiga. Setelah sempat turun, elektabilitas Anies kembali "rebound" atau memantul dan kini mencapai 10,5 persen.
Kemudian, Ridwan Kamil membayangi dengan perolehan elektabilitas sebesar 10,3 persen. Akan tetapi, tren elektabilitas Gubernur Jabar yang kerap disapa Kang Emil tersebut cenderung turun sepanjang 2021.
Menurut Leonard, jika terulang kembali muncul dua pasangan seperti Pemilu Presiden 2014 dan 2019, besar kemungkinan Prabowo dan Ganjar akan saling berhadapan dalam kontestasi Pilpres 2024. Hanya saja semuanya masih bergantung apakah tren elektabilitas keduanya tetap tinggi termasuk peta dukungan dari partai politik.
Setelah Anies Baswedan dan Ridwan Kamil, nama Sandiaga Uno menyusul dengan perolehan elektabilitas 7,0 persen. Posisi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia itu mirip dengan Ganjar. Keduanya memiliki elektabilitas tinggi, tetapi kurang mendapat dukungan dari partai sendiri.
Baca juga: 2 Lembaga survei unggulkan Prabowo Subianto sebagai capres
"PDIP lebih mengunggulkan Puan Maharani, sedangkan Gerindra hampir bisa dipastikan akan kembali mengusung Prabowo," kata dia.
Pada urutan berikutnya ada nama Agus Harimurti Yudhoyono yang meraih 4,3 persen, Tri Rismaharini 4,0 persen, dan Erick Thohir 3,7 persen. Selanjutnya ada Khofifah Indar Parawansa 2,5 persen dan Giring Ganesha 2,2 persen.
Ketua DPR RI Puan Maharani masih berada di posisi papan bawah dengan elektabilitas 1,5 persen, disusul Mahfud MD sebesar 1,1 persen, dan Airlangga Hartarto 1,0 persen.
Nama-nama lain memiliki elektabilitas kurang dari satu persen, dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 10,1 persen.
Meskipun banyak nama yang beredar dalam bursa calon presiden, tetapi dengan ketentuan presidential threshold 20 persen akan membatasi jumlah kandidat yang bakal diusung, ujar Leonard.
Baca juga: Prabowo dan Ganjar miliki elektabilitas tinggi jelang pilpres
Artinya, persaingan menuju 2024 akan berlangsung keras di antara nama-nama yang ada dalam bursa calon presiden. Belum lagi para ketua umum partai politik yang merasa berhak diusung, meskipun elektabilitasnya rendah.
"Tidak heran jika bermunculan kelompok-kelompok relawan untuk mendukung tokoh-tokoh tersebut," ujarnya.
Survei Indometer dilakukan pada 11 hingga 20 Desember 2021 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia. Survei dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling.
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Untuk margin of error survei sekitar 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Baca juga: Survei Y-Publica: Simulasi Prabowo-Puan unggul tipis atas Ganjar-Airlangga
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021