Kementerian Agama menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan aparat penegak hukum untuk menginvestigasi kasus kekerasan seksual di lembaga pendidikan, agar persoalan yang sedang dihadapi bisa segera selesai.

"Kita kerja sama dalam proses investigasi ini bersama KPAI, aparat, dan pihak lainnya," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Cirebon, Selasa, saat meresmikan prodi siber PAI IAIN Cirebon.

Baca juga: Pemberian izin "boarding school" diperketat, kata Menag Yaqut

Menurutnya investigasi yang dilakukan kepada sekolah berasrama atau "boarding school" perlu dilakukan, karena kejadian serupa yang terjadi di Bandung, bisa saja terjadi di tempat lainnya.

Untuk itu kerja sama antar lembaga lanjut Menag Yaqut perlu dilakukan, agar kasus serupa bisa terkuak, dan diharapkan tidak ada lagi kasus serupa.

"Saya sudah memerintahkan kepada seluruh jajaran untuk melakukan investigasi kepada sekolah-sekolah seperti 'boarding school'," tuturnya.
Menag menambahkan kasus kekerasan seksual maupun pelecehan seksual tentu tidak baik bagi anak bangsa dan agama, apalagi kasus tersebut dilakukan oleh pemimpin lembaga pendidikan yang mengatasnamakan agama.

Baca juga: Menag minta investigasi menyeluruh kekerasan seksual di lembaga pendidikan

"Ini bukan hanya merugikan Islam, tetapi juga bagaimana anak yang menjadi korban, keluarganya kasihan sekali," katanya.

Selain itu Kemenag juga akan lebih memperketat perizinan operasional "boarding school" dan sejenisnya, agar kejadian tersebut tidak lagi terulang.

"Kami akan perbaiki mekanisme izin operasional 'boarding school'. Tidak boleh rekomendasi yang muncul dari Kementerian Agama itu hanya berupa kertas, harus datang lihat, dan saksikan kemudian keluar izin," ujarnya.

Baca juga: Kemenag susun strategi cegah kekerasan seksual di lembaga pendidikan, apa saja?

Baca juga: Kemenag resmi cabut izin operasional pesantren milik pemerkosa santri

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021