Secara geografis Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Asia, Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc)  yang memanjang dari Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi serta dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa. Dengan kondisi letak geografis Indonesia tersebut, sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor.

Potensi rawan bencana tidak hanya disebabkan oleh kondisi geografis tetapi juga disebabkan oleh kondisi lingkungan. Koordinasi dan penanganan yang cepat, tepat, efektif, efisien, terpadu, dan akuntabel diperlukan dalam penanggulangan bencana agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir. Upaya penanggulangan bencana di Indonesia memasuki babak baru dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat melalui Fuel Terminal Tanjung Gerem membuat program pelatihan penanggulangan bencana dan sosialisasi pembentukan kampung tangguh bencana di Kelurahan Gerem sebagai bentuk dukungan untuk menjaga dan meningkatkan kesiapan masyarakat terhadap bencana.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan mengungkapkan “Agar lebih efektif, penanggulangan bencana harus melibatkan semua sektor, termasuk sektor non-pemerintah, sektor swasta dan masyarakat, melibatkan semua tingkatan masyarakat dari tingkat nasional yang tertinggi sampai ke desa yang terkecil”.

Program pelatihan penanggulangan bencana dan sosialisasi pembentukan kampung tangguh bencana di Kelurahan Gerem dilaksanakan pada Rabu, 1 Desember 2021 dengan dihadiri Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kota Cilegon, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Cilegon, HSSE Fuel Terminal Tanjung Gerem, Koperasi Kuda Laut Tanjung Gerem, Kelurahan Gerem, Polsek Pulomerak, Ketua Forum Penanganan Risiko Bencana Kelurahan Gerem dan Koramil Pulomerak. 

“Kami mengapresiasi Pertamina Tanjung Gerem atas kegiatan CSR yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana yang melanda di Kota Cilegon, karena bencana merupakan tanggung jawab bersama yaitu pemerintah, masyarakat dan  dunia usaha.” jelas Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kota Cilegon, H. Ahmad Mafruh.

Ketua Forum Penanganan Risiko Bencana Kelurahan Gerem, Kurtubi berharap kepada seluruh masyarakat Gerem khususnya dan masyarakat Cilegon umumnya agar dapat bersinergi dalam menangani bencana seperti banjir dan longsor, mengingat bencana alam merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan para pengusaha.

Pertamina berharap dengan komitmen ini dapat terus mendukung Pemerintah untuk dapat cepat tanggap dalam pemulihan bencana alam yang terjadi di Indonesia, khususnya Cilegon. Tidak hanya dalam penanganan bencana, Pertamina juga berkomitmen pada saat bencana alam, sedapatnya tidak menghalangi operasional dan penyaluran distribusi BBM dan LPG.

Pewarta: Inforial

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021