ANTARAJAWABARAT.com 25/9 - Selama acara Festival Braga Bandung (24-26/9), Jawa Barat, berlangsung sejumlah jalan disekitar acara diberlakukan rekayasa jalur, kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Prijo Soebiandono, di Bandung, Sabtu.

Ia mengatakan, rekayasa tersebut berlaku di Jalan Tamblong dan Lembong dimana yang biasanya satu arah, kini diberlakukan dua arah.

"Ini karena selama tiga hari Jalan Braga di tutup, dan untuk memberikan jalur ke arah Jalan Suniaraja, Wastukencana, dari arah Tamblong, Lembong, Asia-Afrika dan Braga," katanya.

Menurutnya, upaya tersebut guna menghindari kemacetan parah di jalan-jalan tersebut. Upaya tersebut dinilai berhasil meski masih terlihat ada kemcetan di sekitar Jalan Braga.

"Kemacetan memang ada seperti di Jalan Naripan, tetapi tidak parah dan panjang dan itu juga karena masih ada sejumlah warga yang belum tau akan adanya penutupan tersebut dan rekayasa jalan," tambahnya.

Dikatakannya, apabila Jalan Braga hendak dijadikan pedestrian atau pejalan kaki dengan tanpa kendaraan bermotor bisa dilakukan. "Namun, ada satu masalah yakni parkir dan akses khusus untuk salah satu Hotel baru yang ada di Jalan Braga ini, karena kalau di tutup aksesnya maka pengunjung hotel akan sulit masuk," katanya.

Masalah parkir juga harus dipecahkan dulu bila ingin Braga menjadi pedestrian selamanya, karena pengungjung yang akan ke pedestrian tersebut tentunya harus ada tempat parkir yang memadai.

"Sekarang tempat parkir kita masih kurang jadi harus kita pikirkan dulu," tambah Prijo.

Sementara itu, Aboy warga dari Jl. Ahmad Yani Bandung, mengatakan, tidak setuju dengan dijadikannya Braga sebagai tempat pedestrian selamanya karena akan merusak perekonomian pengusaha di Braga sendiri.

Dikatakannya, lingkungan kebersihan selama Festival Braga tersebut harus lebih diperhatikan karena sampah dari pengunjung cukup mengganggu pemandangan meski Festival Braga tersebut dinilainya sudah bagus.


Fauzi

Pewarta:

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011