ANTARAJAWABARAT.com,20/9 - Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mempertanyakan profesionalitas sistem rekrutmen yang dilakukan oleh Dewan Pendidikan Kabupaten Bandung.

Dewan menganggap rekrutmen yang terjadi selama ini tidak didasarkan pada kompetensi dan kapabilitas seseorang yang direkrut dalam memahami seluk-beluk dunia pendidikan Indonesia, kata Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Arifin Sobari kepada wartawan di Soreang, Selasa.

"Seharusnya Dewan Pendidikan terdiri dari orang yang mempunyai kompetensi dibidang pendidikan. Sekarang ini malah orang yang latar belakang bukan pendidikan menjabat sebagai orang pakar pendidikan. Ini kan aneh," ujar politisi PKS ini.

Selain itu, pihaknya pun mempertanyakan kinerja Dewan Pendidikan terhadap keberlangsungan proses pendidikan di Kabupaten Bandung. Out put Dewan Pendidikan masih dianggap belum ada yang signifikan. Hal itu, terlihat dari kepasifan Dewan Pendidikan dalam menyikapi kemelut UN di Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu.

"Makanya tidak heran kalau kami mempertanyakan juga bantuan dana yang selama ini disalurkan buat mereka. Sebab, anggaran buat mereka lumayan besar mencapai Rp100 juta setiap tahunnya termasuk pada tahun 2011 ini," ujarnya.

Parahnya lagi, anggaran untuk Dewan Pendidikan pada tahun 2011 telah dicairkan sebesar Rp40 juta. Padahal, Dewan Pendidikannya sendiri sudah setahun belum disahkan oleh Bupati Bandung Dadang M Naser. Oleh karenanya, tak heran jika Arifin pun mempertanyakan siapa penerima dana tersebut.

"Siapa yang menerima dan digunakan untuk apa? Dewan Pendidikan kan belum disahkan oleh bupati. Saya tidak tahu masalahnya ada disiapa? apakah Dewan Pendidikan sendiri yang belum mengajukan," ujarnya.

Seperti diketahui, pengurus Dewan Pendidikan Kabupaten Bandung periode 2005-2010 sudah habis masa baktinya pada Oktober 2010 lalu. Namun sampai kini belum ada kejelasan pengurus meski Dewan Pendidikan mengklaim sudah mengajukan nama-nama pengurus baru.

Kepemimpinan Dewan Pendidikan Kabupaten Bandung periode 2005-2010 dibawah pimpinan Prof. Dr. Engkoswara sudah habis terlebih pimpinannya meninggal dunia saat melaksanakan umrah pada Juni 2010. Namun, jauh sebelum meninggal dunia kepengurusan Dewan Pendidikan memang sudah habis.***4***

Hedi A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011