Perusahaan jasa pengiriman J&T Express mencatat pengiriman logistik mencapai 16,5 juta paket pada momentum Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 11 November 2021 atau 11.11 tahun ini.
CEO J&T Express Robin Lo mengatakan efek pandemi telah membuat perubahan perilaku masyarakat yang kini beralih untuk melakukan transaksi online.
"Tahun ini ada kenaikan sekitar 50 persen dibandingkan Harbolnas tahun 2020 lalu," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Total pengiriman hingga 16,5 juta paket pada tahun 2021 hingga 11.11 itu tercatat naik 1,5 kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Robin mengatakan pihaknya selalu siap menopang tingginya permintaan pengiriman setiap tahunnya, salah satunya dengan menambah tenaga sumber daya manusia (SDM) dan kapasitas untuk mendukung produktivitas.
"Persiapan yang utama bagi kami adalah SDM serta armada yang memadai, sebab itu kami lakukan penambahan tenaga dan kapasitas unit sehingga operasional tetap mampu berjalan normal dan efisien," ungkapnya.
Melesatnya trafik pengiriman Harbolnas 11.11 masih didominasi oleh paket e-commerce sebanyak 70 persen.
Startup yang sudah menyandang status unicorn itu mencatat volume pengiriman di hari normal rata-rata menginjak 2,5 juta paket per hari.
Ada pun penggunaan air freighter hingga sistem order via aplikasi cukup menunjang pertumbuhan pengiriman yang terus naik.
Sementara itu, kemudahan lain yang disediakan J&T Express adalah pilihan pengiriman Cash On Delivery (COD) yang dapat digunakan untuk pelanggan yang ingin melakukan pembayaran tunai.
Outlet J&T Express sendiri tersebar di 4.000 titik, terdiri dari drop Point dan collection point untuk menjangkau semua wilayah di Indonesia.
Tersedia pula platform VIP untuk penjual yang melakukan pengiriman rutin dengan fitur penjualan yang baik, sehingga sangat membantu khususnya pada momentum Harbolnas.
Perusahaan pengiriman yang juga telah hadir di Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, Kamboja, dan China itu juga terus mengembangkan layanan barunya, yakni J&T Super yang secara bertahap telah mencakup hingga 30 kota di Indonesia. Layanan itu mampu menunjang kenaikan transaksi pengiriman terutama di kota-kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta dan Jakarta.
Meski beberapa kota sudah ada perubahan ke PPKM level 1 namun dalam operasionalnya J&T Express masih menerapkan protokol kesehatan untuk menjaga kenyamanan pelanggan dan karyawan yang bertugas.
Selain itu, pencegahan penyebaran Covid-19 di tengah masa pandemi juga didukung dengan vaksinasi seluruh karyawan, hingga disinfeksi peralatan dan gudang sortir sehingga pengiriman paket diproses secara aman baik pada hari biasa maupun momentum puncak seperti Harbolnas.
Baca juga: Ninja Xpress bantu UMKM Kota Bogor berkembang lebih cepat
Baca juga: PT Pos Indonesia kembangkan gerai MyPos untuk bidik pasar milenial
Baca juga: Hari Pos Sedunia, Pos Indonesia beri diskon Kilat Khusus hingga 70 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
CEO J&T Express Robin Lo mengatakan efek pandemi telah membuat perubahan perilaku masyarakat yang kini beralih untuk melakukan transaksi online.
"Tahun ini ada kenaikan sekitar 50 persen dibandingkan Harbolnas tahun 2020 lalu," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Total pengiriman hingga 16,5 juta paket pada tahun 2021 hingga 11.11 itu tercatat naik 1,5 kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Robin mengatakan pihaknya selalu siap menopang tingginya permintaan pengiriman setiap tahunnya, salah satunya dengan menambah tenaga sumber daya manusia (SDM) dan kapasitas untuk mendukung produktivitas.
"Persiapan yang utama bagi kami adalah SDM serta armada yang memadai, sebab itu kami lakukan penambahan tenaga dan kapasitas unit sehingga operasional tetap mampu berjalan normal dan efisien," ungkapnya.
Melesatnya trafik pengiriman Harbolnas 11.11 masih didominasi oleh paket e-commerce sebanyak 70 persen.
Startup yang sudah menyandang status unicorn itu mencatat volume pengiriman di hari normal rata-rata menginjak 2,5 juta paket per hari.
Ada pun penggunaan air freighter hingga sistem order via aplikasi cukup menunjang pertumbuhan pengiriman yang terus naik.
Sementara itu, kemudahan lain yang disediakan J&T Express adalah pilihan pengiriman Cash On Delivery (COD) yang dapat digunakan untuk pelanggan yang ingin melakukan pembayaran tunai.
Outlet J&T Express sendiri tersebar di 4.000 titik, terdiri dari drop Point dan collection point untuk menjangkau semua wilayah di Indonesia.
Tersedia pula platform VIP untuk penjual yang melakukan pengiriman rutin dengan fitur penjualan yang baik, sehingga sangat membantu khususnya pada momentum Harbolnas.
Perusahaan pengiriman yang juga telah hadir di Vietnam, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, Kamboja, dan China itu juga terus mengembangkan layanan barunya, yakni J&T Super yang secara bertahap telah mencakup hingga 30 kota di Indonesia. Layanan itu mampu menunjang kenaikan transaksi pengiriman terutama di kota-kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta dan Jakarta.
Meski beberapa kota sudah ada perubahan ke PPKM level 1 namun dalam operasionalnya J&T Express masih menerapkan protokol kesehatan untuk menjaga kenyamanan pelanggan dan karyawan yang bertugas.
Selain itu, pencegahan penyebaran Covid-19 di tengah masa pandemi juga didukung dengan vaksinasi seluruh karyawan, hingga disinfeksi peralatan dan gudang sortir sehingga pengiriman paket diproses secara aman baik pada hari biasa maupun momentum puncak seperti Harbolnas.
Baca juga: Ninja Xpress bantu UMKM Kota Bogor berkembang lebih cepat
Baca juga: PT Pos Indonesia kembangkan gerai MyPos untuk bidik pasar milenial
Baca juga: Hari Pos Sedunia, Pos Indonesia beri diskon Kilat Khusus hingga 70 persen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021