Wakil Presiden Ma’ruf Amin berpesan agar Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) berjalan dengan mengutamakan musyawarah sehingga menciptakan kondisi sejuk dalam pemilihan berbagai jabatan di PBNU.
"Semua proses persidangan dan pemilihan nanti harus mengedepankan musyawarah. Kedepankan dulu musyawarah, sehingga suasananya sejuk," kata Wapres dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Jumat pagi, Wapres Ma’ruf Amin yang juga sebagai Ketua Majelis Tahkim (Dewan Etik) Muktamar ke-34 NU menerima kunjungan dari Ketua Steering Committee (SC) M Nuh, Sekretaris SC Asrorun Niam Soleh, Ketua Organising Committee (OC) M. Imam Aziz serta Sekretaris OC Syahrizal Syarif di kediaman resmi wapres di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai pelaksanaan Muktamar ke-34 yang dijadwalkan berlangsung pada 25-26 Desember 2021.
Wapres juga menyampaikan agar semua pihak menaati peraturan yang sudah disepakati dan diterapkan pada muktamar sebelumnya dalam pemilihan Rais Aam, ketua umum dan pengurus PBNU.
Dalam pemilihan Rais Aam, Ma’ruf Amin meminta mekanisme Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) tetap dijalankan. Sementara terkait pemilihan ketua umum, prosesnya harus dilakukan melalui pemungutan suara oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU), jelasnya.
"Musyawarah untuk mencapai mufakat. Kalau tidak bisa, baru lakukan pemungutan suara," tukasnya.
Sementara itu, Imam Aziz mengatakan Ma’ruf Amin akan mengundang seluruh anggota Majelis Taklim guna membahas terkait kode etik yang akan diterapkan pada Muktamar ke-34.
Keberadaan Majelis Taklim tersebut penting dalam penyelenggaraan muktamar, karena NU merupakan organisasi para ulama dan menjadi tempat pembelajaran bagi semua pihak, kata Imam.
Ma’ruf Amin juga diagendakan akan menghadiri Muktamar ke-34 NU secara langsung di Lampung pada 23-25 Desember, guna memantau dan menjaga pelaksanaan Muktamar berjalan baik.
Anggota Majelis Tahkim Muktamar Ke-34 NU terdiri atas 10 ulama, yakni Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri, Mustasyar PBNU sekaligus Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Anwar Mansur, Mustasyar PBNU sekaligus Rais Syuriyah PWNU Nusa Tenggara Barat TGH Turmudzi Badaruddin, Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois dan Mustasyar PBNU Habib Lutfi bin Yahya.
Selanjutnya ada Rais Syuriyah PBNU KH Nurul Huda Jazuli, Mustasyar PBNU Abuya Muhtadi Dimyathi, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan KH Zubair Muntashor, Rais Syuriyah PBNU KH Ali Akbar Marbun serta Mustasyar PBNU Prof KH Khotibul Umam.
Baca juga: Agenda utama Muktamar NU dipusatkan di Pesantren Darussa'adah Lampung Tengah
Baca juga: Pendaftaran peserta Muktamar NU dilakukan secara daring berbasis NIK
Baca juga: MWC-NU Kota Bogor resmi dilantik sambut Hari Santri Nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021