PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Subholding Commercial & Trading telah menghadirkan SPBU apung di sekitar Pulau Karya, Kepulauan Seribu Utara sejak Juni Tahun 2021. Berdirinya lembaga penyalur terapung di Perairan Pulau Karya, Pramuka, Panggang ini merupakan yang pertama sejak Kabupaten Kepulauan Seribu terbentuk.
Area Manager Communication & Relations Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan bahwa pembangunan Lembaga Penyalur dalam bentuk terapung tersebut dilakukan agar kapal-kapal penduduk mudah merapat dan mempermudah akses bahan bakar bagi masyarakat di Kepulauan Seribu.
"Koordinasi awal dilakukan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, BPH Migas, dan Ditjend Migas sehingga SPBU Apung ini telah beroperasi dan memberikan multiplier effect yang positif untuk warga Kepulauan Seribu," tutur Eko.
Ia menambahkan bahwa hadirnya SPBU Apung ini dapat memajukan aktifitas perekonomian warga, peningkatan hasil laut serta perkembangan pendapatan nelayan di Kepulauan Seribu dan sekitarnya.
Fahrisal salah satu nelayan di Kepulauan seribu menuturkan bahwa selama ini Penduduk Kepulaun Seribu memperoleh BBM khususnya jenis Solar untuk Bahan Bakar Kapal dengan harga cukup mahal bahkan mencapai Rp 11.000.
"Jadi dulu itu pengiriman BBM melalui kapal-kapal angkutan barang oleh para pengecer, sehingga harga solar yang dijual itu berubah setiap kalinya. Syukur Alhamdulillah, sekarang kami sudah bisa membeli BBM dengan harga normal dan terjangkau, sama dengan warga di wilayah perkotaan," ujar Fahrisal.
Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai layanan dan produk Pertamina bisa menghubungi Pertamina Call Centre (PCC) 135.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Area Manager Communication & Relations Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan bahwa pembangunan Lembaga Penyalur dalam bentuk terapung tersebut dilakukan agar kapal-kapal penduduk mudah merapat dan mempermudah akses bahan bakar bagi masyarakat di Kepulauan Seribu.
"Koordinasi awal dilakukan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, BPH Migas, dan Ditjend Migas sehingga SPBU Apung ini telah beroperasi dan memberikan multiplier effect yang positif untuk warga Kepulauan Seribu," tutur Eko.
Ia menambahkan bahwa hadirnya SPBU Apung ini dapat memajukan aktifitas perekonomian warga, peningkatan hasil laut serta perkembangan pendapatan nelayan di Kepulauan Seribu dan sekitarnya.
Fahrisal salah satu nelayan di Kepulauan seribu menuturkan bahwa selama ini Penduduk Kepulaun Seribu memperoleh BBM khususnya jenis Solar untuk Bahan Bakar Kapal dengan harga cukup mahal bahkan mencapai Rp 11.000.
"Jadi dulu itu pengiriman BBM melalui kapal-kapal angkutan barang oleh para pengecer, sehingga harga solar yang dijual itu berubah setiap kalinya. Syukur Alhamdulillah, sekarang kami sudah bisa membeli BBM dengan harga normal dan terjangkau, sama dengan warga di wilayah perkotaan," ujar Fahrisal.
Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai layanan dan produk Pertamina bisa menghubungi Pertamina Call Centre (PCC) 135.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021