Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor meminta tiga perusahaan umum daerah (Perumda) yang berada di wilayahnya mulai meningkatkan retribusi pajak dengan cara pengembangan bisnis.

Permintaan itu disampaikan Komisi II DPRD Kota Bogor yang membidangi sektor pendapatan baru-baru ini, saat menggelar rapat kerja dengan SKPD Kota Bogor dan Perumda milik Kota Bogor.

Hal itu menyusul keperluan pembahasan Rancangan APBD 2022 Kota Bogor yang terus digeber oleh DPRD Kota Bogor.
 
Dalam rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Komisi II DPRD Kota Bogor Lusiana Nurissiyadah, disebutkan bahwa Komisi II DPRD Kota Bogor menginginkan adanya kontribusi nyata dari perumda di Kota Bogor dalam sektor pendapatan asli daerah (PAD).
 
Tiga perumda yang dituju adalah Bank Kota Bogor, Perumda Tirta Pakuan, Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak di bawah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor.
 
"Banyak aset dan PMP yang sudah digelontorkan oleh pemerintah untuk Perumda milik Kota Bogor. Untuk itu, kami di Komisi II menginginkan adanya kontribusi nyata dari Perumda untuk pendapatan Kota Bogor," kata Lusiana.
 
Lusiana menegaskan bahwa sudah seharusnya Bank Kota Bogor bergerak untuk mencari nasabah dari ASN Kota Bogor.
 
Karena dengan banyaknya nasabah yang dimiliki oleh Bank Kota Bogor, maka nantinya akan meningkat pula kontribusi dari perumda tersebut.
 
"Untuk Bank Kota Bogor saya rasa sudah waktunya untuk menggandeng ASN dan Perumda lainnya untuk menjadi nasabahnya," jelas Lusiana.
 
Sedangkan untuk Perumda Tirta Pakuan, Lusiana mengharapkan adanya sektor pendapatan selain uang pelayanan air bersih kepada warga.
 
Dengan banyaknya aset yang dimiliki oleh Perumda Tirta Pakuan, sudah sepatutnya perusahaan pelat merah itu bisa membuka core bisnis baru.
 
"Memaksimalkan aset dan PMP dari pemerintah dengan membuka 'core' bisnis baru menurut saya seharusnya sudah dijalankan oleh Perumda Tirta Pakuan. Karena kalau melihat kontribusi yang ada, mereka mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19. Nah dengan momentum saat ini, sudah seharusnya membuka bisnis baru," kata Lusiana.
 
Sedangkan untuk peningkatan PAD dari SKPD Kota Bogor, politisi PKB ini berharap Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bogor bisa meningkatkan kontribusinya dengan adanya wacana memaksimalkan keberadaan rumah potong hewan (RPH) Bubulak.

"Jadi untuk potong hewan unggas itu kami harap bisa dimaksimalkan di Bubulak. Jadi semuanya tersentralisasi, sehingga bisa meningkatkan PAD juga," katanya.

Baca juga: Wali Kota Bogor puji Es-teh Indonesia buka cabang dan lowongan kerja

Baca juga: Pemkot Bogor bangun 10 koridor di kawasan bisnis Suryakencana

Baca juga: Kota dan Kabupaten Bogor rencanakan pembangunan inkubator bisnis sampah

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021