Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah seiring tertekannya bursa saham regional Asia.
IHSG melemah 78,13 poin atau 1,18 persen ke posisi 6.524,08. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 14,01 poin atau 1,46 persen ke posisi 942,81.
"IHSG mengalami koreksi di perdagangan Kamis dengan tekanan yang juga datang dari indeks regional Asia yang kompak melemah. Selain tekanan inflasi yang dikhawatirkan mengganggu ekonomi global, tensi yang kembali meningkat antara AS-China juga menjadi concern dari investor regional terhadap rantai perdagangan," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.
Penurunan IHSG pada hari ini salah satunya disebabkan turunnya sektor energi akibat mayoritas harga komoditas dunia mengalami pelemahan termasuk batubara.
Kenaikan inflasi dan krisis energi memaksa negara seperti China membatasi tingkat produksi sektor industri. Hal itu yang membuat tingkat produksi baja pada September turun 8,9 persen (yoy).
Sedangkan negara tujuan lainnya seperti India mencatatkan penurunan impor batubara pada September sebesar 32,42 persen (yoy).
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tengah mempertimbangkan untuk menyesuaikan harga batubara acuan dalam negeri (HBA) di dalam peraturan domestic market obligation (DMO).
Hal itu diharapkan dapat mengurangi dampak kenaikan harga batubara yang signifikan terhadap sektor industri. Untuk tahun ini pemerintah masih menjaga kebijakan DMO sebesar 25 persen.
Dibuka melemah, IHSG terus berada di teritori negatif hingga sesi pertama perdagangan saham berakhir. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor terkoreksi dimana sektor energi turun paling dalam yaitu minus 2,68 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor barang baku masing-masing minus 2,22 persen dan minus 1,94 persen. Sedangkan satu sektor meningkat yaitu sektor teknologi sebesar 0,77 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp504,71 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.389.198 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,4 miliar lembar saham senilai Rp13,49 triliun. Sebanyak 152 saham naik, 381 saham menurun, dan 131 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 278,15 poin atau 0,96 persen ke 28.820,09, indeks Hang Seng turun 73,01 poin atau 0,28 persen ke 25.555,73, dan indeks Straits Times terkoreksi 14,35 poin atau 0,45 persen ke 3.203,82.
Baca juga: IHSG BEI terkoreksi ikuti pelemahan bursa kawasan Asia
Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka melemah 23,63 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah seiring koreksi bursa saham regional
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
IHSG melemah 78,13 poin atau 1,18 persen ke posisi 6.524,08. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 14,01 poin atau 1,46 persen ke posisi 942,81.
"IHSG mengalami koreksi di perdagangan Kamis dengan tekanan yang juga datang dari indeks regional Asia yang kompak melemah. Selain tekanan inflasi yang dikhawatirkan mengganggu ekonomi global, tensi yang kembali meningkat antara AS-China juga menjadi concern dari investor regional terhadap rantai perdagangan," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.
Penurunan IHSG pada hari ini salah satunya disebabkan turunnya sektor energi akibat mayoritas harga komoditas dunia mengalami pelemahan termasuk batubara.
Kenaikan inflasi dan krisis energi memaksa negara seperti China membatasi tingkat produksi sektor industri. Hal itu yang membuat tingkat produksi baja pada September turun 8,9 persen (yoy).
Sedangkan negara tujuan lainnya seperti India mencatatkan penurunan impor batubara pada September sebesar 32,42 persen (yoy).
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tengah mempertimbangkan untuk menyesuaikan harga batubara acuan dalam negeri (HBA) di dalam peraturan domestic market obligation (DMO).
Hal itu diharapkan dapat mengurangi dampak kenaikan harga batubara yang signifikan terhadap sektor industri. Untuk tahun ini pemerintah masih menjaga kebijakan DMO sebesar 25 persen.
Dibuka melemah, IHSG terus berada di teritori negatif hingga sesi pertama perdagangan saham berakhir. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor terkoreksi dimana sektor energi turun paling dalam yaitu minus 2,68 persen, diikuti sektor perindustrian dan sektor barang baku masing-masing minus 2,22 persen dan minus 1,94 persen. Sedangkan satu sektor meningkat yaitu sektor teknologi sebesar 0,77 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp504,71 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.389.198 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,4 miliar lembar saham senilai Rp13,49 triliun. Sebanyak 152 saham naik, 381 saham menurun, dan 131 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 278,15 poin atau 0,96 persen ke 28.820,09, indeks Hang Seng turun 73,01 poin atau 0,28 persen ke 25.555,73, dan indeks Straits Times terkoreksi 14,35 poin atau 0,45 persen ke 3.203,82.
Baca juga: IHSG BEI terkoreksi ikuti pelemahan bursa kawasan Asia
Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka melemah 23,63 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah seiring koreksi bursa saham regional
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021