ANTARAJAWABARAT.com, 18/7 - Bank Pembangunan Daerah Jabar Banten (Bank BJB) membukukan peningkatan volume usaha sebesar 21,34 persen menjadi Rp47,73 triliun pada Juni 2011.
"Volume usaha meningkat sekitar 21,34 persen yakni sebesar Rp8,39 triliun dari Rp39,34 triliun pada Juni 2010 menjadi Rp47,73 triliun pada Juni 2011," kata Direktur Operasi Bank BJB Dadang A Suryanto, Senin.
Pencapaian aset usaha Bank Pembangunan Daerah Jabar itu mendekati target aset sebesar Rp50 triliun yang dicanangkan pada 2011.
Sementara itu penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dari tabungan, giro dan deposito meningkat 8,71 persen dari Rp32,07 triliun pada 2010 menjadi 34,86 triliun pada Juni 2011.
Ekspansi kredit juga menandai kinerja bank yang pada 2010 lalu "melantai" di pasar modal itu mengalami peningkatan sebesar Rp4,61 triliun dari Rp20,43 triliun menjadi Rp25,04 triliun. Hingga semester pertama bank yang memiliki 764 jaringan kantor ini membukukan laba sebelum pajak senilai Rp640 miliar.
Menurut dia, dengan potensi peluang saat ini, pihaknya menargetkan peningkatan portofolio penghimpunan DPK senilai Rp36,23 triliun dan pembiayaan senilai Rp30,91 triliun pada akhir 2011.
Peningkatan kinerja itu, kata Dadang, tidak lepas dari ekspansi bisnis dan peningkatan jaringan kantor di luar Jawa Barat dan Banten, termasuk rencana pembukaan empat kantor baru di Banjarmasin, Palembang, Lampung dan Surakarta.
Dadang menyebutkan, Bank BJB menetapkan salah satu strategi bisnis melalui perluasan pangsa pasar dengan mengembangkan jaringan kantor di dalam maupun di luar pulau Jawa.
Selain melayani nasabah di sektor perdagangan, jasa dan konsumer, dalam beberapa tahun ke depan bank yang berkantor pusat di Jalan Naripan Kota Bandung itu juga mengoptimalkan transaksi internasional untuk mendukung ekspor dan impor, maupun perdagangan dalam negeri antarprovinsi.
"Pemasaran di kota-kota pelabuhan akan digenjot dalam beberapa hari ke depan, pertumbuhannya cukup positif. Cirebon, Jakarta, Cilegon dan Surabaya merupakan kawasan dengan sektor perdagangan luar negeri yang potensial. Ini yang kita genjot di samping kota-kota lainnya," katanya.
Ia mengatakan, selain membidik penghimpunan DPK, di sejumlah daerah juga memiliki potensi kredit yang cukup besar karena merupakan kawasan perdagangan.
"Strategi pembiayaan ke depan juga turut dalam pembiayaan sejumlah proyek infrastruktur seperti jalan tol, di samping memperluas jaringan 'channeling' untuk pembiayaan dengan sejumlah bank pembangunan daerah," kata Dadang.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan ekspansi bisnis di wilayah Banten, Bank BJB melakukan relokasi Kantor Cabang Cilegon.
Kantor cabang tersebut diproyeksikan untuk membidik potensi pertumbuhan kawasan yang memiliki pelabuhan, penyeberangan dan industri berat.
"Banten khususnya Cilegon merupakan salah satu kota potensial dengan pertumbuhan PDRB yang signifikan," kata Sekretaris Perusahaan Bank BJB Toto Sutanto.
-syarif-
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
"Volume usaha meningkat sekitar 21,34 persen yakni sebesar Rp8,39 triliun dari Rp39,34 triliun pada Juni 2010 menjadi Rp47,73 triliun pada Juni 2011," kata Direktur Operasi Bank BJB Dadang A Suryanto, Senin.
Pencapaian aset usaha Bank Pembangunan Daerah Jabar itu mendekati target aset sebesar Rp50 triliun yang dicanangkan pada 2011.
Sementara itu penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dari tabungan, giro dan deposito meningkat 8,71 persen dari Rp32,07 triliun pada 2010 menjadi 34,86 triliun pada Juni 2011.
Ekspansi kredit juga menandai kinerja bank yang pada 2010 lalu "melantai" di pasar modal itu mengalami peningkatan sebesar Rp4,61 triliun dari Rp20,43 triliun menjadi Rp25,04 triliun. Hingga semester pertama bank yang memiliki 764 jaringan kantor ini membukukan laba sebelum pajak senilai Rp640 miliar.
Menurut dia, dengan potensi peluang saat ini, pihaknya menargetkan peningkatan portofolio penghimpunan DPK senilai Rp36,23 triliun dan pembiayaan senilai Rp30,91 triliun pada akhir 2011.
Peningkatan kinerja itu, kata Dadang, tidak lepas dari ekspansi bisnis dan peningkatan jaringan kantor di luar Jawa Barat dan Banten, termasuk rencana pembukaan empat kantor baru di Banjarmasin, Palembang, Lampung dan Surakarta.
Dadang menyebutkan, Bank BJB menetapkan salah satu strategi bisnis melalui perluasan pangsa pasar dengan mengembangkan jaringan kantor di dalam maupun di luar pulau Jawa.
Selain melayani nasabah di sektor perdagangan, jasa dan konsumer, dalam beberapa tahun ke depan bank yang berkantor pusat di Jalan Naripan Kota Bandung itu juga mengoptimalkan transaksi internasional untuk mendukung ekspor dan impor, maupun perdagangan dalam negeri antarprovinsi.
"Pemasaran di kota-kota pelabuhan akan digenjot dalam beberapa hari ke depan, pertumbuhannya cukup positif. Cirebon, Jakarta, Cilegon dan Surabaya merupakan kawasan dengan sektor perdagangan luar negeri yang potensial. Ini yang kita genjot di samping kota-kota lainnya," katanya.
Ia mengatakan, selain membidik penghimpunan DPK, di sejumlah daerah juga memiliki potensi kredit yang cukup besar karena merupakan kawasan perdagangan.
"Strategi pembiayaan ke depan juga turut dalam pembiayaan sejumlah proyek infrastruktur seperti jalan tol, di samping memperluas jaringan 'channeling' untuk pembiayaan dengan sejumlah bank pembangunan daerah," kata Dadang.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan ekspansi bisnis di wilayah Banten, Bank BJB melakukan relokasi Kantor Cabang Cilegon.
Kantor cabang tersebut diproyeksikan untuk membidik potensi pertumbuhan kawasan yang memiliki pelabuhan, penyeberangan dan industri berat.
"Banten khususnya Cilegon merupakan salah satu kota potensial dengan pertumbuhan PDRB yang signifikan," kata Sekretaris Perusahaan Bank BJB Toto Sutanto.
-syarif-
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011