Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendukung Oktober sebagai momentum peringatan ekonomi dan keuangan syariah supaya semangat untuk menggelorakan ekonomi dan keuangan syariah semakin terpelihara.
"Agar gaung ekonomi dan keuangan syariah dapat lebih terdengar dan menggelorakan semangatnya, kiranya saya turut mendukung Oktober sebagai bulannya ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," kata Wapres di Istana Wapres Jakarta, Rabu.
Rencana untuk menentukan bulan peringatan ekonomi dan keuangan syariah tersebut didasarkan pada sejumlah agenda terkait yang diselenggarakan pada Oktober, kata Wapres.
"Banyak kegiatan yang dilakukan oleh kementerian, lembaga, badan otoritas, asosiasi dan masyarakat, dalam rangka pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, serta beberapa agenda besar nasional seperti seperti Hari Santri Nasional dan dan rangkaian kegiatan ISEF yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, yang keseluruhannya dilaksanakan pada Oktober," katanya.
Selain itu, kondisi sektor ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di tingkat global juga semakin menggembirakan dengan kenaikan peringkat indikator ekonomi syariah di tingkat global.
"Indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik, dan pada 2020 berhasil menduduki peringkat ke empat dunia, di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab," katanya.
Indikator tersebut diperoleh dari hasil laporan State of Global Islamic Economy (SGIE) yang merupakan referensi penting bagi negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
"Adapun indikator yang menjadi penilaian lembaga tersebut antara lain keuangan syariah, pariwisata ramah muslim, industri fesyen muslim, obat-obatan halal, kosmetik halal dan produk makanan halal," ujar Wapres.
Berdasarkan indikator tersebut, posisi ekonomi syariah Indonesia masuk dalam peringkat 10 besar, dengan sektor makanan halal dan fesyen muslim masuk dalam peringkat lima besar di dunia.
Baca juga: Kebijakan pemulihan ekonomi terapkan prinsip Islam, sebut Sri Mulyani
Baca juga: Presiden berharap MES jadi lokomotif pengembangan ekonomi syariah
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021