Wakil Presiden Ma’ruf Amin secara virtual membuka Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-20 tahun 2021 yang diselenggarakan Kementerian Agama (Kemenag) di Solo, Senin.

Dalam pidato pembukaannya, Wapres mengapresiasi Kemenag yang telah menyelenggarakan AICIS dengan penerapan protokol kesehatan ketat di tengah kondisi pandemi COVID-19.

“COVID-19 menjadi pandemi global yang menyerang hampir semua negara di dunia. Dampak yang ditimbulkan sangat luas dan multidimensi sehingga memaksa semua negara menetapkan kebijakan khusus untuk menanggulanginya,” kata Ma’ruf Amin dari kediaman resmi Wapres di Jakarta, Senin.

Pandemi COVID-19 dan berbagai dampaknya merupakan pengalaman baru bagi seluruh negara sehingga Pemerintah Indonesia harus mengambil keputusan dan tindakan luar biasa dalam penanggulangannya.

“Dunia membutuhkan gagasan-gagasan baru untuk mengatasi tantangan pandemi COVID-19, baik dari aspek medis maupun aspek nonmedis yang meliputi semua bidang terdampak wabah ini,” katanya.

Dengan kondisi tersebut, lanjut Wapres, maka peran syariah Islam sangat diharapkan untuk memberikan solusi yang kontekstual agar berbagai kebijakan terbaik diambil pemerintah.

“Syariah Islam diletakkan untuk memastikan terwujudnya tujuan syariah dalam membangun kemaslahatan, baik di dalam masalah agama maupun masalah dunia secara simultan,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani mengatakan konferensi yang mengambil tema Islam in A Changing Global Context: Rethinking Fiqh Reactualization and Public Policy bertujuan untuk menjawab dinamika terkait perubahan Islam di dunia saat ini.

“Termasuk mampu untuk melihat lebih dekat bagaimana reaktualisasi fikih dan kebijakan publik dari sudut pandang Islam dalam beragam isu, seperti pandemi, moderasi beragama, kerukunan, tata kelola pendidikan, isu wisata halal, dan lainnya,” ujar Ali.

AICIS Ke-20 Tahun 2021 diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah, dengan tuan rumah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said yang dihadiri para peneliti, dosen, dan akademisi pakar lintas keilmuan.

Baca juga: Ratusan dosen PMII deklarasikan Asosiasi Dosen Pergerakan

Baca juga: Filolog UIN: Turki Utsmani bukan kekhalifahan kenabian

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021