Emas memangkas keuntungannya menjadi berakhir sedikit lebih tinggi pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah naik lebih dari satu persen di awal perdagangan, karena daya tarik safe-haven logam mulia itu mendapat pukulan dari kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan laporan laba yang optimis dari perusahaan-perusahaan Amerika.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terangkat 4,8 dolar AS atau 0,27 persen menjadi ditutup pada 1.770,50 dolar AS per ounce. Emas sempat melonjak sekitar 1,20 persen di awal sesi karena dolar yang lebih lemah membuat logam mulia lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Sehari sebelumnya, Senin (18/10/2021), emas berjangka jatuh 2,6 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.765,70 dolar AS, setelah anjlok 29,6 dolar AS atau 1,65 persen menjadi 1.768,30 dolar AS pada Jumat (15/10/2021), dan terkerek 3,2 dolar AS atau 0,18 persen menjadi 1.797,90 dolar AS pada Kamis (14/10/2021).

"Tidak banyak keyakinan pada emas saat ini," kata Edward Moya, analis pasar senior di pialang OANDA.

“Kami tidak tahu persis apakah kami akan melihat perubahan besar dari Federal Reserve. Anda melihat laba (perusahaan-perusahaan), sebagian besar, mengesankan, dan itu menjadi pendorong utama untuk menjaga selera risiko tetap kuat.”

Wall Street naik pada Selasa (19/10/2021), dibantu oleh hasil optimis dari Johnson & Johnson dan perusahaan asuransi Travelers.

Mengurangi daya tarik emas, yang tidak memberikan imbal hasil, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan menapai level tertinggi sejak awal Juni di 1,6302 persen.

Pelaku pasar semakin memperkirakan The Fed untuk mulai mengurangi pembelian asetnya segera, karena musim (laporan) laba perusahaan sejauh ini telah menggembirakan dan data terbaru menunjukkan peningkatan yang solid dalam harga-harga konsumen AS.

Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung menaikkan imbal hasil obligasi pemerintah, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Emas menemukan dukungan tambahan ketika Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa (19/10/2021) bahwa pembangunan rumah AS turun 1,6 persen pada September karena pengembang terus tersandung oleh hambatan rantai pasokan.

Para analis pasar berpendapat bahwa risalah pertemuan Federal Reserve September yang dirilis pekan lalu condong sedikit terlalu agresif ke sisi hawkish. Hal ini mendorong konsolidasi di pasar emas, dan diperkirakan akan ada koreksi lebih lanjut.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 61,9 sen atau 2,66 persen, menjadi ditutup pada 23,883 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 9,2 dolar AS atau 0,89 persen, menjadi ditutup pada 1,047,10 dolar AS per ounce.

Baca juga: Harga emas jatuh lagi 2,6 dolar tertekan kenaikan imbal hasil obligasi AS
Baca juga: Harga emas jatuh 29,6 dolar, terseret kenaikan imbal hasil, penjualan ritel

Baca juga: Harga emas menguat lagi, dipicu penurunan dolar dan imbal hasil obligasi AS

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021