Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 di Gedung Puri Begawan Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Pameran AKI 2021 menghadirkan 29 kreasi terbaik dari produk pelaku ekonomi kreatif melalui hasil kurasi, mulai dari produk kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi dan permainan.
Menurut Sandiaga, dikutip dari keterangan tertulisnya, Program AKI 2021 ini merupakan bentuk apresiasi dan pengembangan usaha dari Kemenparekraf untuk para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.
AKI 2021 diselenggarakan di 16 kota dan kabupaten di Indonesia, yakni di Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Pekalongan, Kota Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Banyuwangi, Kota Denpasar.
Kemudian di Kota Mataram, Kota Medan, Kota Palembang, Kota Bandar Lampung, Kota Makassar Makassar dan Kota Balikpapan.
"Produk ekonomi kreatif ini berkontribusi sampai 70 persen dari 97 persen lapangan kerja di Indonesia,” ujar Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan Kemenparekraf akan melakukan berbagai strategi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi untuk terus mengoptimalkan produk ekonomi kreatif. "Program AKI ini juga adalah 'pride of Indonesia'," katanya.
Menurut dia, ada sejumlah orientasi yang mendukung inovasi, yaitu "sense of achievement" dan "self direction", harus didorong untuk berani mengambil risiko yang berasal dari stimulus serta dari kebijakan pemerintah untuk memberikan rasa aman bagi pelaku ekonomi kreatif.
Sementara itu, Bima Arya mengatakan dari Pameran AKI 2021 ini yang paling strategis itu adalah melakukan konektivitas antara potensi lokal dengan infrastruktur nasional melalui program-program nasional.
"Konektivitas itu yang akan kita dorong, tidak saja di Kota Bogor, karena saya sebagai ketua Apeksi (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia)," katanya.
Menurut Bima, pemerintah kota di seluruh Indonesia akan berkolaborasi dengan program pemerintah pusat, baik industri film, potensi destinasi wisata, UMKM, dan sebagainya, dalam hal pencarian bakat dan pelatihan pemasaran dan manajemen keuangan,
Bima Arya mengakui kendala yang dihadapi daerah selama ini adalah pencarian bakat. "Kami kadang-kadang kesulitan mencari produk ekonomi kreatif yang keren-keren. Saya sering mengingatkan para kepala dinas, agar jangan menampilkan yang itu-itu saja," katanya.
Menurut Bima, dinas terkait harus terus memperbarui datanya, karena segmennya beragam. Data pelaku ekonomi kreatif itu ada di Kemenparekraf, UMKM, dan Dinas Perindag. "Tapi, ketika disatukan, datanya banyak yang 'overlap'," katanya.
Baca juga: Pemkot Bogor dorong UMKM tingkatkan kapasitas platform digital
Baca juga: Pemkot Bogor dorong 45 ribu UMKM bisa dapat KUR super mikro
Baca juga: DPRD Kota Bogor: Intervensi kebijakan ekonomi perlu ditingkatkan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Pameran AKI 2021 menghadirkan 29 kreasi terbaik dari produk pelaku ekonomi kreatif melalui hasil kurasi, mulai dari produk kuliner, kriya, fesyen, musik, film, animasi, aplikasi dan permainan.
Menurut Sandiaga, dikutip dari keterangan tertulisnya, Program AKI 2021 ini merupakan bentuk apresiasi dan pengembangan usaha dari Kemenparekraf untuk para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.
AKI 2021 diselenggarakan di 16 kota dan kabupaten di Indonesia, yakni di Kota Bogor, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Pekalongan, Kota Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Banyuwangi, Kota Denpasar.
Kemudian di Kota Mataram, Kota Medan, Kota Palembang, Kota Bandar Lampung, Kota Makassar Makassar dan Kota Balikpapan.
"Produk ekonomi kreatif ini berkontribusi sampai 70 persen dari 97 persen lapangan kerja di Indonesia,” ujar Sandiaga.
Sandiaga menjelaskan Kemenparekraf akan melakukan berbagai strategi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi untuk terus mengoptimalkan produk ekonomi kreatif. "Program AKI ini juga adalah 'pride of Indonesia'," katanya.
Menurut dia, ada sejumlah orientasi yang mendukung inovasi, yaitu "sense of achievement" dan "self direction", harus didorong untuk berani mengambil risiko yang berasal dari stimulus serta dari kebijakan pemerintah untuk memberikan rasa aman bagi pelaku ekonomi kreatif.
Sementara itu, Bima Arya mengatakan dari Pameran AKI 2021 ini yang paling strategis itu adalah melakukan konektivitas antara potensi lokal dengan infrastruktur nasional melalui program-program nasional.
"Konektivitas itu yang akan kita dorong, tidak saja di Kota Bogor, karena saya sebagai ketua Apeksi (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia)," katanya.
Menurut Bima, pemerintah kota di seluruh Indonesia akan berkolaborasi dengan program pemerintah pusat, baik industri film, potensi destinasi wisata, UMKM, dan sebagainya, dalam hal pencarian bakat dan pelatihan pemasaran dan manajemen keuangan,
Bima Arya mengakui kendala yang dihadapi daerah selama ini adalah pencarian bakat. "Kami kadang-kadang kesulitan mencari produk ekonomi kreatif yang keren-keren. Saya sering mengingatkan para kepala dinas, agar jangan menampilkan yang itu-itu saja," katanya.
Menurut Bima, dinas terkait harus terus memperbarui datanya, karena segmennya beragam. Data pelaku ekonomi kreatif itu ada di Kemenparekraf, UMKM, dan Dinas Perindag. "Tapi, ketika disatukan, datanya banyak yang 'overlap'," katanya.
Baca juga: Pemkot Bogor dorong UMKM tingkatkan kapasitas platform digital
Baca juga: Pemkot Bogor dorong 45 ribu UMKM bisa dapat KUR super mikro
Baca juga: DPRD Kota Bogor: Intervensi kebijakan ekonomi perlu ditingkatkan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021