Badan Pusat Statistik (BPS) melansir bahwa produksi padi di Indonesia naik 65,39 ribu ton gabah kering giling (GKG) atau 0,14 persen menjadi 45,61 juta ton GKG pada periode Januari-September 2021 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 45,55 juta ton GKG.

"Sementara itu, potensi produksi sepanjang Oktober hingga Desember 2021 sebesar 9,66 juta ton GKG," kata Kepala BPS Margo Yuwono saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Dengan demikian, total potensi produksi padi pada 2021 diperkirakan mencapai 55,27 juta ton GKG, atau naik sebanyak 620,42 ribu ton GKG (1,14 persen) dibandingkan pada 2020 yang sebesar 54,65 juta ton GKG.
 

Menurut Margo, produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi pada Maret, yaitu sebesar 9,67 juta ton GKG, sedangkan produksi terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 2,08 juta ton GKG. Berbeda dengan produksi pada 2021, produksi tertinggi pada 2020 terjadi pada April.

Tiga provinsi dengan total potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada 2021 adalah  Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Sementara itu, tiga provinsi dengan potensi produksi padi terendah adalah Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan Papua Barat.
 

Kenaikan produksi padi yang relatif besar pada 2021 terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Sementara itu, penurunan produksi padi pada 2021 yang relatif besar terjadi di Sumatera Selatan, Lampung, dan Kalimantan Selatan.

Baca juga: Erick Thohir dan BRI dukung produksi padi model klaster di Cirebon

Baca juga: Bupati Karawang: Produksi padi melimpah capai 1,3 juta ton gabah

Baca juga: Selama dua tahun produksi padi Purwakarta surplus

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021