ANTARAJAWABARAT.com,14/6 - Pimpinan Bank Indonesia Bandung, Lucky Fathul Azis menggiring sejumlah bankir di Jawa Barat turun langsung ke kandang sapi untuk melihat dari dekat prospek peternakan itu.
"Bankir perlu tahu dan melakukan dialog langsung dengan para peternak untuk memastikan prospek dan betapa pentingnya mereka mendapat dukungan pembiayaan, untuk itu mereka saya ajak ke kandang sapi," kata Lucky Fathul Azis di selas-sela Seminar Prospek Pembiayaan Sektor Peternakan Jabar" di kantor BI Bandung, Selasa.
Menurut Lucky, pihaknya sudah beberapa kali mengajak bankir untuk mengunjungi peternakan dan kandang-kandang sapi di Garut, Cianjur, Tasikmalaya dan Sumedang.
Hal itu dilakukan dalam rangka membuat gambaran nyata tentang prospek peternakan sapi di Jabar. Jabar merupakan provinsi yang membutuhkan pertumbuhan populasi sapi potong karena tingkat kebutuhannya cukup tinggi.
"Penyerapan pembiayaan perbankan oleh sektor peternakan sangat kecil, padahal sektor itu sangat penting. Dari total kredit Rp135 triliun pembiayaan, yang terserap sektor pertanian termasuk peternakan hanya 2,6 persennya saja, sangat kecil," kata Lucky.
Kunjungan ke kandang-kandang peternakan sapi itu dilakukan bersama Dinas Peternakan dan Dinas Indag Jabar serta sejumlah elemen lainnya. Dalam sebulan terakhir, hasilnya sudah terlihat dengan adanya kucuran pembiayaan bagi peternak.
"Hasilnya mulai tampak, dalam sebulan ini pendanaan bagi peternak sapi sudah mengalir sekitar Rp2 miliar," katanya.
Pada kesempatan itu, Pimpinan Bank Indonesia Bandung itu menyebutkan, skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui sejumlah perbankan yang ditunjuk diharapkan bisa menyentuh pembiayaan ke sektor peternakan sapi lebih banyak lagi.
Ia menyebutkan, penyerapan KUR masih sangat rendah untuk sektor pertanian dan peternakan. Plafon KUR sebesar Rp5,2 triliun dan baru terserap Rp3 triliun.
"Diharapkan dalam lima tahun ke depan penyerapan bisa maksimal, termasuk kesektor peternakan," kata Pimpinan Bank Indonesia Bandung yang juga seorang insinyur peternakan itu.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Jabar, Kusmayadi menyebutkan langkah BI Bandung memfasilitasi komunikasi antara peternak dengan perbankan sebagai upaya untuk memberikan keyakinan bagi kalangan perbankan.
"Saya kira langkah ini sangat positif, dan dampaknya sudah dirasakan dengan adanya beberapa kesepakatan pembiayaan antara peternak dengan bank, bahkan kesepakatan itu sebagian dilakukan langsung di lokasi peternakan seperti di Garut," kata Kepala Dinas Peternakan Jabar itu menambahkan.***5***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
"Bankir perlu tahu dan melakukan dialog langsung dengan para peternak untuk memastikan prospek dan betapa pentingnya mereka mendapat dukungan pembiayaan, untuk itu mereka saya ajak ke kandang sapi," kata Lucky Fathul Azis di selas-sela Seminar Prospek Pembiayaan Sektor Peternakan Jabar" di kantor BI Bandung, Selasa.
Menurut Lucky, pihaknya sudah beberapa kali mengajak bankir untuk mengunjungi peternakan dan kandang-kandang sapi di Garut, Cianjur, Tasikmalaya dan Sumedang.
Hal itu dilakukan dalam rangka membuat gambaran nyata tentang prospek peternakan sapi di Jabar. Jabar merupakan provinsi yang membutuhkan pertumbuhan populasi sapi potong karena tingkat kebutuhannya cukup tinggi.
"Penyerapan pembiayaan perbankan oleh sektor peternakan sangat kecil, padahal sektor itu sangat penting. Dari total kredit Rp135 triliun pembiayaan, yang terserap sektor pertanian termasuk peternakan hanya 2,6 persennya saja, sangat kecil," kata Lucky.
Kunjungan ke kandang-kandang peternakan sapi itu dilakukan bersama Dinas Peternakan dan Dinas Indag Jabar serta sejumlah elemen lainnya. Dalam sebulan terakhir, hasilnya sudah terlihat dengan adanya kucuran pembiayaan bagi peternak.
"Hasilnya mulai tampak, dalam sebulan ini pendanaan bagi peternak sapi sudah mengalir sekitar Rp2 miliar," katanya.
Pada kesempatan itu, Pimpinan Bank Indonesia Bandung itu menyebutkan, skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui sejumlah perbankan yang ditunjuk diharapkan bisa menyentuh pembiayaan ke sektor peternakan sapi lebih banyak lagi.
Ia menyebutkan, penyerapan KUR masih sangat rendah untuk sektor pertanian dan peternakan. Plafon KUR sebesar Rp5,2 triliun dan baru terserap Rp3 triliun.
"Diharapkan dalam lima tahun ke depan penyerapan bisa maksimal, termasuk kesektor peternakan," kata Pimpinan Bank Indonesia Bandung yang juga seorang insinyur peternakan itu.
Sementara itu Kepala Dinas Peternakan Jabar, Kusmayadi menyebutkan langkah BI Bandung memfasilitasi komunikasi antara peternak dengan perbankan sebagai upaya untuk memberikan keyakinan bagi kalangan perbankan.
"Saya kira langkah ini sangat positif, dan dampaknya sudah dirasakan dengan adanya beberapa kesepakatan pembiayaan antara peternak dengan bank, bahkan kesepakatan itu sebagian dilakukan langsung di lokasi peternakan seperti di Garut," kata Kepala Dinas Peternakan Jabar itu menambahkan.***5***
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011