Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, akan menunda pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di beberapa sekolah, jika perkembangan vaksinasi remaja di wilayah itu masih terus minim.
"Kalau tidak mau vaksin, PTM bisa ditunda," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Selasa.
Pasalnya, kata dia, saat ini perkembangan vaksinasi kategori remaja di Kabupaten Bogor baru 10 persen atau 112 ribu dosis vaksinasi. Angka tersebut paling minim jika dibandingkan dengan kategori lain, seperti kategori petugas publik yang sudah mencapai 102 persen atau 642 dosis vaksinasi.
Secara keseluruhan, saat ini perkembangan vaksinasi di Kabupaten Bogor baru 31,84 persen atau 2,69 juta dosis, sehingga Pemkab Bogor harus menyuntikkan 5,8 juta dosis vaksin untuk mencapai target 70 persen dari total jumlah penduduk, yakni 8,5 juta dosis vaksin (dosis pertama dan kedua atau lengkap).
Ade Yasin mengaku banyaknya jumlah penduduk di wilayah itu menjadi salah satu kendala vaksinasi. Jumlah penduduk di Kabupaten Bogor merupakan terbanyak di tingkat daerah, yakni 5,4 juta jiwa.
Kendala lainnya, Kabupaten Bogor memiliki wilayah yang luas dengan 40 kecamatan, sehingga Satgas Penanganan COVID-19 kesulitan menjangkau lokasi-lokasi di pelosok.
Oleh karena itu, lanjutnya, perlunya kolaborasi dengan berbagai instansi, termasuk TNI-Polri untuk melakukan "jemput bola" vaksinasi di wilayah pelosok.
"Sentra vaksinasi di kota-kota sudah mulai sepi, maka akan diturunkan ke pelosok di desa-desa, bila perlu menginap di rumah warga atau kades," kata Ade Yasin yang Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Baca juga: Satgas Indramayu sempat hentikan PTM setelah ada guru terpapar COVID-19
Baca juga: Disdik Jabar tunda PTM dua SMAN Kota Bogor imbas pengeroyokan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kalau tidak mau vaksin, PTM bisa ditunda," ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Selasa.
Pasalnya, kata dia, saat ini perkembangan vaksinasi kategori remaja di Kabupaten Bogor baru 10 persen atau 112 ribu dosis vaksinasi. Angka tersebut paling minim jika dibandingkan dengan kategori lain, seperti kategori petugas publik yang sudah mencapai 102 persen atau 642 dosis vaksinasi.
Secara keseluruhan, saat ini perkembangan vaksinasi di Kabupaten Bogor baru 31,84 persen atau 2,69 juta dosis, sehingga Pemkab Bogor harus menyuntikkan 5,8 juta dosis vaksin untuk mencapai target 70 persen dari total jumlah penduduk, yakni 8,5 juta dosis vaksin (dosis pertama dan kedua atau lengkap).
Ade Yasin mengaku banyaknya jumlah penduduk di wilayah itu menjadi salah satu kendala vaksinasi. Jumlah penduduk di Kabupaten Bogor merupakan terbanyak di tingkat daerah, yakni 5,4 juta jiwa.
Kendala lainnya, Kabupaten Bogor memiliki wilayah yang luas dengan 40 kecamatan, sehingga Satgas Penanganan COVID-19 kesulitan menjangkau lokasi-lokasi di pelosok.
Oleh karena itu, lanjutnya, perlunya kolaborasi dengan berbagai instansi, termasuk TNI-Polri untuk melakukan "jemput bola" vaksinasi di wilayah pelosok.
"Sentra vaksinasi di kota-kota sudah mulai sepi, maka akan diturunkan ke pelosok di desa-desa, bila perlu menginap di rumah warga atau kades," kata Ade Yasin yang Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu.
Baca juga: Satgas Indramayu sempat hentikan PTM setelah ada guru terpapar COVID-19
Baca juga: Disdik Jabar tunda PTM dua SMAN Kota Bogor imbas pengeroyokan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021