ANTARAJAWABARAT.com (27/5) - Jalur KA Bandung - Jakarta terputus setelah sejumlah gerbong KA kontainer (KA 2204) tergelincir dan anjlok di Stasiun Ciganea, Purwakarta, Jabar, sehingga mengakibatkan terganggunya 12 jadwal perjalanan KA, Jumat.

Kejadian anjloknya KA kontainer yang tengah melaju dari Stasiun Pasoso Tanjung Priok ke Stasiun Cibungur itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Sejumlah gerbong melintang dan menutup dua jalur rel di sekitar stasiun itu.

Akibatnya, sejumlah perjalanan KA Argo Parahyangan Bandung - Jakarta dan sebaliknya tidak bisa melintas sehingga para penumpangnya harus dialihkan dan diangkut dengan menggunakan bus.

Demikian halnya KA Harina Pagi jurusan Bandung - Semarang juga terpaksa menurunkan penumpangnya sebanyak 95 orang di Stasiun Sukatani selanjutnya dialihkan ke Stasiun Cirebon untuk selanjutnya diangkut menggunakan KA Harina Pagi dari Semarang.

Sedangkan KA Serayu Kroya - Bandung dialihkan menggunakan jalur utara.

"Kedua jalur di lokasi kejadian terhalang oleh gerbong yang anjlok itu, bila kondisi normal evakuasi dan normalisasi akan berlangsung hingga pukul 15.00 WIB," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung, Bambang Setya Prayitno.

Tidak ada korban jiwa dari kejadian anjloknya KA barang itu, namun mengakibatkan jalur Bandung - Jakarta terganggu dan tidak bisa dilintasi KA.

Terkait proses pengalihan dari KA dengan menggunakan bus dilakukan setiap jam perjalanan KA sampai di lokasi itu. "Semua biaya bus ditanggung oleh PTKA," kata Bambang.

Sedangkan bagi penumpang yang terlanjur membeli tiket secara daring, PTKA mengembalikan dalam jumlah utuh. PTKA juga memberitahukan calon penumpang di Stasiun Gambir dan Stasiun Bandung untuk sementara menggunakan angkutan lain.

"Karena jalur belum normal atau dilintasi, maka kami tawarkan pada calon penumpang bila akan menggunakan moda angkutan lainnya di Stasiun Bandung maupun Gambir," kata Bambang.

Sementara itu penyebab anjloknya KA angkutan kontainer itu masih dalam penyelidikan baik dari PTKA maupun Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Proses evakuasi sendiri memerlukan waktu karena muatan kontainer yang cukup berat.

"Gerbong yang anjlok dua unit, masing-masing anjlok empat as. Penyeyab pastinya masih dalam penyelidikan tim internal," kata Bambang.

Terputusnya jalur Bandung - Jakarta akibat anjlokan KA kontainer itu merupakan kejadian pertama di jalur itu pada 2011 ini. Selama ini jalur itu cukup kondusif, meski pada 2010 lalu sempat terganggu oleh amblasan jalur rel di kawasan Sukatani.

Pewarta:

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011