Sepasang pesilat suami istri namun berbeda kontingen Hanifan Yudani Kusumah dan Pipiet Kamelia kompak menyebut penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua bagus.
"Misalnya, angkutan para atlet bagus, arenanya juga bagus dan penginapan para atlet pun cukup bagus," kata Hanifan, pesilat dari Jawa Barat, di Jayapura, Sabtu.
Meskipun bertanding dalam cuaca panas, namun menurut peraih medali emas Asian Games 2018 tersebut pelayanan dan keramahan masyarakat Papua membuat semuanya terasa sejuk.
"Saya salut dengan Papua, termasuk pelayanannya kepada atlet dan ofisial," ujar pesilat yang dijuluki Omeb tersebut.
Senada dengan itu, Pipiet Kamelia, kontingen DKI Jakarta yang merupakan istri Hanifan, mengatakan penyelenggaraan PON XX tidak jauh berbeda dengan Asian Games Jakarta-Palembang 2018 lalu.
"Saya jadi ingat Asian Games. Pelayanannya, cara kerja tim hingga relawannya semua sangat bagus dan sigap," kata Pipiet yang juga menyabet medali emas pada Pesta Olahraga Asia 2018 tersebut.
Salah satu hal yang menarik bagi Pipiet, yakni soal kebersihan yang diutamakan dan dijaga dengan baik oleh tuan rumah, terutama relawan yang berada di sekitar lokasi GOR TOware, Kabupaten Jayapura.
Perempuan kelahiran 6 Januari 1995 tersebut mengakui kesan pertamanya saat tiba di Bumi Cenderawasih berbeda dengan apa yang ia baca sebelum berangkat.
"Sebelum berangkat, saya baca beritanya kalau di sini airnya kurang, tapi setelah tiba di sini, semua itu terbantahkan," ungkap Pipiet.
Terakhir, ia juga mengaku takjub dengan keindahan pemandangan yang ada di Tanah Papua. Hamparan perbukitan hijau ditambah indahnya Danau Sentani membuat para atlet nyaman dan betah.
Baca juga: Suami istri beda kontingen berpeluang sama-sama rebut emas PON Papua
Baca juga: Pesilat Jabar menang mudah lawan Jatim di PON Papua
Baca juga: Pesilat Jabar kategori seni lolos ke final pencak silat PON XX
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Misalnya, angkutan para atlet bagus, arenanya juga bagus dan penginapan para atlet pun cukup bagus," kata Hanifan, pesilat dari Jawa Barat, di Jayapura, Sabtu.
Meskipun bertanding dalam cuaca panas, namun menurut peraih medali emas Asian Games 2018 tersebut pelayanan dan keramahan masyarakat Papua membuat semuanya terasa sejuk.
"Saya salut dengan Papua, termasuk pelayanannya kepada atlet dan ofisial," ujar pesilat yang dijuluki Omeb tersebut.
Senada dengan itu, Pipiet Kamelia, kontingen DKI Jakarta yang merupakan istri Hanifan, mengatakan penyelenggaraan PON XX tidak jauh berbeda dengan Asian Games Jakarta-Palembang 2018 lalu.
"Saya jadi ingat Asian Games. Pelayanannya, cara kerja tim hingga relawannya semua sangat bagus dan sigap," kata Pipiet yang juga menyabet medali emas pada Pesta Olahraga Asia 2018 tersebut.
Salah satu hal yang menarik bagi Pipiet, yakni soal kebersihan yang diutamakan dan dijaga dengan baik oleh tuan rumah, terutama relawan yang berada di sekitar lokasi GOR TOware, Kabupaten Jayapura.
Perempuan kelahiran 6 Januari 1995 tersebut mengakui kesan pertamanya saat tiba di Bumi Cenderawasih berbeda dengan apa yang ia baca sebelum berangkat.
"Sebelum berangkat, saya baca beritanya kalau di sini airnya kurang, tapi setelah tiba di sini, semua itu terbantahkan," ungkap Pipiet.
Terakhir, ia juga mengaku takjub dengan keindahan pemandangan yang ada di Tanah Papua. Hamparan perbukitan hijau ditambah indahnya Danau Sentani membuat para atlet nyaman dan betah.
Baca juga: Suami istri beda kontingen berpeluang sama-sama rebut emas PON Papua
Baca juga: Pesilat Jabar menang mudah lawan Jatim di PON Papua
Baca juga: Pesilat Jabar kategori seni lolos ke final pencak silat PON XX
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021