Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil menuturkan antusiasme masyarakat Jabar dalam berinvestasi terus tumbuh signifikan setiap tahunnya sekalipun di masa pandemi COVID-19 dan hal itu menjadikan Jabar sebagai provinsi potensial di Indonesia untuk dunia investasi pasar modal.

"Angkanya tumbuh 69 persen atau sebanyak 192.760 dari posisi akhir tahun 2020," kata Kang Emil saat membuka Perdagangan Anggota Bursa Sponsor PT Mandiri Sekuritas dan Perusahaan Efek Daerah PT BJB Sekuritas Jawa Barat di Gedung BEI Jakarta, Jumat.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, Single Identification Number Jabar per Agustus 2021 sebanyak 471.439.

Jumlah investor saham di Jabar pada akhir 2018 tercatat ada 134 ribu orang. Dalam waktu satu tahun, jumlah tersebut bertambah 43 ribu orang menjadi 177 ribu orang. Jumlah tersebut terus berkembang signifikan.

Adapun pada 2020, penambahan investor baru di Jabar sebanyak 101 ribu orang. Hanya dalam satu semester atau akhir Juni 2021 investor kembali bertambah 151.049 orang.

"Ini menunjukkan tingginya minat investasi masyarakat Jabar," kata Kang Emil.

Menurut Kang Emil, tingginya minat investasi ini perlu diimbangi dengan penajaman literasi masyarakat seputar pasar modal. Terlebih di masa pandemi, ada sejumlah hal yang dinilai penting untuk diperhatikan masyarakat.

Berbagai upaya bisa dilakukan oleh BJB Sekuritas seperti pendekatan personal nasabah maupun kerja sama dengan berbagai pihak.

"BJB Sekuritas harus berkomitmen meningkatkan literasi masyarakat terhadap pasar modal," ujarnya.

BJB Sekuritas juga bisa memberikan kemudahan kepada masyarakat dengan memfasilitasi investasi online beserta panduannya.

Untuk mengakomodir kepentingan seluruh kelompok masyarakat dalam memanfaatkan pasar modal Indonesia, BJB Sekuritas diminta juga untuk meningkatkan jangkauan calon investor ke area yang lebih luas.

"Dengan begitu kehadiran BJB Sekuritas bisa berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," ujar Kang Emil.

Keberadaan BJB Sekuritas sebagai perusahaan efek daerah pertama merupakan tonggak baru di industri pasar modal nasional.

Kehadirannya berpotensi menyerap angka pertumbuhan minat investasi saham yang kian hari antusiasmenya terus meningkat.

Baca juga: Masih ada keraguan masyarakat berinvestasi syariah, kata Wapres

Baca juga: BKPM dan BEI kolaborasi integrasikan investasi riil dan pasar modal

Baca juga: Masyarakat diingatkan agar waspada dengan instrumen bunga tinggi

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021