Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat memunculkan opsi pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) atau Water Treatment Plant (WTP) di Cariu untuk mengatasi masalah kekeringan di wilayah timur Kabupaten Bogor.
"Ini solusinya harus dibuatkan teknologi, apakah bentuknya WTP seperti di Kecamatan Tenjo, yang pasti ini menjadi prioritas," ungkap Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin di Cariu, Sabtu.
Ia menyebutkan, sedikitnya ada tujuh desa di Kecamatan Cariu yang tergolong rawan kekeringan, yaitu Desa Kuta Mekar, Sukajadi, Tegal Panjang, Bantar Kuning, Cibatu Tiga, Mekar Wangi dan Babakan Raden.
"Masalah yang dihadapi, setiap musim kemarau atau ketika tidak hujan satu minggu, sudah pasti mengalami kekeringan," kata Gus Udin.
Menurutnya, opsi pembangunan WTP tersebut akan terlebih dahulu dikaji bersama Bupati Bogor, Ade Yasin. Pasalnya, ia memperkirakan untuk membangun WTP setidaknya membutuhkan waktu dua tahun, termasuk proses pembebasan lahan.
Di samping itu, Gus Udin menyarankan agar adanya revitalisasi Sungai Cikompeni di Kecamatan Tanjungsari. Sungai tersebut perannya sangat vital, yakni mengaliri air ke 800 hektare sawah.
"Saya juga hadir di Tanjungsari menyerap masalah dan masukan dari kepala desa untuk mengembalikan Tanjungsari sebagai lumbung padi," ujarnya.
Baca juga: 28 desa di Kabupaten Bogor mulai dilanda kekeringan
Baca juga: 54.194 warga Bogor terdampak kekeringan
Baca juga: BPBD Jabar antisipasi kekeringan di tengah pandemi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Ini solusinya harus dibuatkan teknologi, apakah bentuknya WTP seperti di Kecamatan Tenjo, yang pasti ini menjadi prioritas," ungkap Anggota Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin di Cariu, Sabtu.
Ia menyebutkan, sedikitnya ada tujuh desa di Kecamatan Cariu yang tergolong rawan kekeringan, yaitu Desa Kuta Mekar, Sukajadi, Tegal Panjang, Bantar Kuning, Cibatu Tiga, Mekar Wangi dan Babakan Raden.
"Masalah yang dihadapi, setiap musim kemarau atau ketika tidak hujan satu minggu, sudah pasti mengalami kekeringan," kata Gus Udin.
Menurutnya, opsi pembangunan WTP tersebut akan terlebih dahulu dikaji bersama Bupati Bogor, Ade Yasin. Pasalnya, ia memperkirakan untuk membangun WTP setidaknya membutuhkan waktu dua tahun, termasuk proses pembebasan lahan.
Di samping itu, Gus Udin menyarankan agar adanya revitalisasi Sungai Cikompeni di Kecamatan Tanjungsari. Sungai tersebut perannya sangat vital, yakni mengaliri air ke 800 hektare sawah.
"Saya juga hadir di Tanjungsari menyerap masalah dan masukan dari kepala desa untuk mengembalikan Tanjungsari sebagai lumbung padi," ujarnya.
Baca juga: 28 desa di Kabupaten Bogor mulai dilanda kekeringan
Baca juga: 54.194 warga Bogor terdampak kekeringan
Baca juga: BPBD Jabar antisipasi kekeringan di tengah pandemi COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021