Jakarta, 22/4 (ANTARA) - Ketua Normalisasi PSSI Agum Gumelar akan bertemu George Toisutta dalam waktu dekat berkaitan dengan keluarnya surat FIFA soal empat nama yang ditolak untuk maju mencalonkan diri menjadi ketua umum PSSI periode 2011-2015.
Empat nama itu adalah Nirwan D Bakri, Nurdin Halid, George Toisutta, dan Arifin Panigoro.
Agum secara khusus akan menemui George Toisutta yang rencananya dilakukan Jumat ini, demikian dikutip dari situs resmi PSSI, Jumat.
Menurut Agum, mungkin dirinya orang pertama yang mendorong George Toisutta untuk bersedia dicalonkan menjadi Ketum PSSI.
Mantan manteri Perhubungan dan Menko Kesra itu menyatakan, beberapa bulan sebelum adanya ramai-ramai pencalonan calon Ketum PSSI, dirinya sudah menemui George untuk mendorongnya supaya mau dicalonkan sebagai Ketum PSSI. Saat itu, George belum memberi sinyal bersedia.
"Saya yakin George Toisutta seperti saya yang pernah jadi tentara adalah prajurit Sapta Marga. Dengan jiwa besar saya yakin dia bisa menerima kondisi ini meski sampai sekarang saya masih mempertanyakan apa salah pak George. Ada misi yang lebih besar yang harus beliau emban," kata Agum.
Kepada Arifin Panigoro, Agum yang mengaku sudah berteman baik dengannya sejak masih SMA di Bandung, menyatakan meminta maaf.
"Kita semua tahu Arifin sudah memberi sumbangsih besar kepada dunia olahraga kita. Di antaranya dengan menggelar Liga Medco. Tapi dengan keputusan ini sekali lagi saya minta maaf. Tapi saya berharap Arifin tetap membaktikan dirinya kepada dunia olahraga," katanya.
Sebelumnya, Agum juga menyampaikan pernyataan yang sama untuk Nurdin Halid dan Nirwan D Bakrie.
"Pertama, saya ingin sampaikan rasa terima kasih kepada pak Nurdin Halid yang telah menunjukkan rasa pengertian menerima keputusan FIFA ini. Saya juga minta maaf kepada pak Nirwan Demawan Bakrie. Upaya saya agar dia masuk dalam pencalonan tidak diterima. Saya tahu pak Nirwan Bakrie sudah berpikir dan berbuat. Pikiran dan tenaganya selama ini sudah dicurahkan untuk kemajuan sepak bola kita. Saya mohon kepada pak Nirwan untuk berlapang-dada," katanya.
Agum Gumelar juga menghimbau kepada para pemilik suara untuk tidak emosional. "Keputusan ini pahit. Tapi tolong terimalah dengan tawakkal. Jangan emosional. Jika emosional, maka jadinya akan tidak jadi lebih baik dari yang sebelumnya. saya sangat berharap semua bekerjasama untuk membuat situasi menjadi normal dan jadi lebih baik," tegasnya.
Pada jumpa pers Kamis sore, Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelar mempertegas kembali tentang tidak diperkenankannya Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, Arifin Panigoro dan George Toisutta untuk dicalonkan sebagai ketua umum PSSI 2011-2015.
Hal ini sejalan dengan keputusan FIFA yang dituangkan dalam surat yang dikirim pada 4 April 2011, yang kemudian diperkuat kembali dengan surat FIFA kedua yang ditandatangani Sekjen FIFA Jerome Valcke diterima pada Kamis sekitar pukul 15.00 WIB.
Sebelumnya Agum Gumelar berkunjung ke markas FIFA di Zurich, Swiss, Senin dan Selasa. Saat itu, Agum Gumlar yang berturut-turut ditemui Direktur Asosiasi dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass dan kemudian Presiden FIFA Joseph Sepp Blatter, meminta penegasan FIFA atas kepastian diperbolehkan atau tidaknya Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, Arifin Panigoro dan George Toisutta dicalonkan.
Disamping itu, Agum Gumelar juga melaporkan tentang pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan melalui kongres pada 14 April di Hotel Sultan, Senayan.
Soal pembentukan Komite Pemilihan, papar Agum, FIFA tidak merekomendasikan. Namun, terkait adanya Komite Banding, otoritas sepakbola dunia itu bisa menerimanya.
Dengan demikian, Komite Banding tetap bisa berjalan. Menyangkut Komite Pemilihan, FIFA menegaskan bahwa Komite Normalisasi sekaligus bertindak sebagai "electoral commission".
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
Empat nama itu adalah Nirwan D Bakri, Nurdin Halid, George Toisutta, dan Arifin Panigoro.
Agum secara khusus akan menemui George Toisutta yang rencananya dilakukan Jumat ini, demikian dikutip dari situs resmi PSSI, Jumat.
Menurut Agum, mungkin dirinya orang pertama yang mendorong George Toisutta untuk bersedia dicalonkan menjadi Ketum PSSI.
Mantan manteri Perhubungan dan Menko Kesra itu menyatakan, beberapa bulan sebelum adanya ramai-ramai pencalonan calon Ketum PSSI, dirinya sudah menemui George untuk mendorongnya supaya mau dicalonkan sebagai Ketum PSSI. Saat itu, George belum memberi sinyal bersedia.
"Saya yakin George Toisutta seperti saya yang pernah jadi tentara adalah prajurit Sapta Marga. Dengan jiwa besar saya yakin dia bisa menerima kondisi ini meski sampai sekarang saya masih mempertanyakan apa salah pak George. Ada misi yang lebih besar yang harus beliau emban," kata Agum.
Kepada Arifin Panigoro, Agum yang mengaku sudah berteman baik dengannya sejak masih SMA di Bandung, menyatakan meminta maaf.
"Kita semua tahu Arifin sudah memberi sumbangsih besar kepada dunia olahraga kita. Di antaranya dengan menggelar Liga Medco. Tapi dengan keputusan ini sekali lagi saya minta maaf. Tapi saya berharap Arifin tetap membaktikan dirinya kepada dunia olahraga," katanya.
Sebelumnya, Agum juga menyampaikan pernyataan yang sama untuk Nurdin Halid dan Nirwan D Bakrie.
"Pertama, saya ingin sampaikan rasa terima kasih kepada pak Nurdin Halid yang telah menunjukkan rasa pengertian menerima keputusan FIFA ini. Saya juga minta maaf kepada pak Nirwan Demawan Bakrie. Upaya saya agar dia masuk dalam pencalonan tidak diterima. Saya tahu pak Nirwan Bakrie sudah berpikir dan berbuat. Pikiran dan tenaganya selama ini sudah dicurahkan untuk kemajuan sepak bola kita. Saya mohon kepada pak Nirwan untuk berlapang-dada," katanya.
Agum Gumelar juga menghimbau kepada para pemilik suara untuk tidak emosional. "Keputusan ini pahit. Tapi tolong terimalah dengan tawakkal. Jangan emosional. Jika emosional, maka jadinya akan tidak jadi lebih baik dari yang sebelumnya. saya sangat berharap semua bekerjasama untuk membuat situasi menjadi normal dan jadi lebih baik," tegasnya.
Pada jumpa pers Kamis sore, Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelar mempertegas kembali tentang tidak diperkenankannya Nurdin Halid, Nirwan Dermawan Bakrie, Arifin Panigoro dan George Toisutta untuk dicalonkan sebagai ketua umum PSSI 2011-2015.
Hal ini sejalan dengan keputusan FIFA yang dituangkan dalam surat yang dikirim pada 4 April 2011, yang kemudian diperkuat kembali dengan surat FIFA kedua yang ditandatangani Sekjen FIFA Jerome Valcke diterima pada Kamis sekitar pukul 15.00 WIB.
Sebelumnya Agum Gumelar berkunjung ke markas FIFA di Zurich, Swiss, Senin dan Selasa. Saat itu, Agum Gumlar yang berturut-turut ditemui Direktur Asosiasi dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass dan kemudian Presiden FIFA Joseph Sepp Blatter, meminta penegasan FIFA atas kepastian diperbolehkan atau tidaknya Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, Arifin Panigoro dan George Toisutta dicalonkan.
Disamping itu, Agum Gumelar juga melaporkan tentang pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan melalui kongres pada 14 April di Hotel Sultan, Senayan.
Soal pembentukan Komite Pemilihan, papar Agum, FIFA tidak merekomendasikan. Namun, terkait adanya Komite Banding, otoritas sepakbola dunia itu bisa menerimanya.
Dengan demikian, Komite Banding tetap bisa berjalan. Menyangkut Komite Pemilihan, FIFA menegaskan bahwa Komite Normalisasi sekaligus bertindak sebagai "electoral commission".
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011