Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bogor, Jawa Barat melihat perkembangan ekonomi riil UMKM dan ritel termasuk sektor jasa perhotelan dan pariwisata, mulai membaik dan tumbuh kembali meskipun masih berlangsung PPKM level 3.

Direktur Eksekutif Kadin Kota Bogor Bagus Maulana saat dihubungi Antara di Bogor, Jawa Barat, Senin, menilai pelonggaran aktivitas ekonomi bagi usaha-usaha di daerahnya, pada masa PPKM level 3 yang dimulai dua pekan ini merupakan angin segar bagi pengusaha.

Sejumlah kendala seperti dua aturan masuk mal, pariwisata dan tempat transaksi ekonomi masyarakat lainnya, yakni sertifikat vaksin dan QR barcode aplikasi Pedulilindungi masih membuat kunjungan tertahan di 30 sampai 40 persen.

Akan tetapi, kata Bagus, Kadin Kota Bogor tetap mendukung program pemerintah, baik aturan pembatasan kunjungan, syarat berkunjung maupun target 100 persen vaksinasi yang terus gencar dilakukan hingga akhir tahun.

Dengan begitu, solusi menuju aktivitas ekonomi yang benar-benar bisa normal kembali dapat dicapai mulai berangsur hingga awal tahun 2022.

Sementara kondisi kunjungan sejumlah tempat transaksi ekonomi seperti mal dan pariwisata yang masih belum mencapai 50 persen, alasannya cukup mudah.

Bagus menyebutkan pada minggu keempat akhir pekan ini, barulah bertambah tingkat kunjungan masyarakat, seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat pada awal bulan baru menerima upah bulanan dari tempat kerjanya masing-masing sehingga diprediksi tingkat kunjungan bisa mencapai 60 persen.

Sejumlah kebutuhan, seperti belanja bulanan, beli pakaian, liburan yang tertahan selama masa PPKM darurat hingga level 4 bisa jadi tidak tertahan lagi di pelonggaran PPKM level 3 ini, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan ketat.

"Pelonggaran ini kami sambut baik, kalau masalah kunjungan belum banyak, saya kira paling mudah karena ini tanggung bulan, akhir bulan saya yakin ada peningkatan bisa 60 persen," katanya.

Menurut Bagus, usaha UMKM, khususnya mikro di bidang kuliner ada sekitar 3.000 pelaku usaha di Kota Bogor, seperti pemilik kedai kopi kecil, usaha bakso yang pada PPKM darurat penghasilannya bisa terpangkas sekitar 50 persen, kini mulai membaik.

Dari ribuan usaha mikro bidang kuliner itu, ada 825 orang pelaku usahanya menjadi anggota Kadin Kota Bogor, dari total 2.000 pelaku usaha kelas menengah hingga mikro di berbagai bidang yang terdaftar.

"Contoh kedai kopi saya, sehari bisa mendapat Rp4 juta sampai 5 juta, dari sebelumnya hanya sekitar Rp2 juta. Laporan teman-teman yang lain juga begitu" ujarnya.

Baca juga: Kadin Bogor pasrah jika pemerintah kembali perpanjang PPKM Darurat

Baca juga: Kadin Kota Bogor bantu warga terdampak pandemi selama PPKM Darurat

Baca juga: Kadin Bogor optimalkan sektor UMKM selama penerapan PPKM darurat

Pewarta: Linna Susanti/Budi Setiawanto

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021