Produk bahan peledak dari BUMN PT Dahana membantu percepatan pembangunan jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu.
“Aplikasi bahan peledak Dabex pada peledakan di sektor konstruksi jalan tol merupakan solusi agar pembangunan jalan tol bisa efektif dan efisien,” ujar Direktur Operasi PT Dahana (Persero) Bambang Agung dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Agung juga menjelaskan bahwa generasi kelima bahan peledak curah dan generasi keempat sistem inisiasi bahan peledak hadir sebagai solusi terhadap dampak peledakan dan memiliki kemampuan mengakselerasi penyelesaian proyek lebih cepat khususnya PSN yang banyak dikelola oleh BUMN Karya.
“Ada 4 hal yang menjadi kunci dalam mengelola dampak peledakan pada proyek konstruksi. Yang pertama yaitu teknologi bahan peledak. Yang kedua adalah kemampuan penyediaan dan pengoperasian peralatan pendukung peledakan. Yang ketiga adalah kompetensi tim yang melakukan pekerjaan peledakan dan yang keempat adalah balutan sistem manajemen yang terukur untuk menjaga kegiatan peledakan comply dengan standar yang digunakan secara internasional,” katanya.
Bambang Agung melaksanakan kunjungan kerja meninjau proyek peledakan pembangunan Tol Cisumdawu pada Kamis (16/9). Bambang Agung yang didampingi oleh GM Divisi Kuari & Konstruksi Dahana Setio Budhianto mengaku puas atas progres pekerjaan tim di lapangan yang menggunakan bahan peledak Dabex.
Bahan peledak generasi kelima itu kembali digunakan untuk mempercepat proyek pembangunan Tol Cisumdawu. Proses peledakan menjadi salah satu solusi untuk percepatan penyelesaian proyek yang dihadang oleh medan yang cukup berat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan jalan Tol Cileunyi – Sumedang -Dawuan atau Tol Cisumdawu di Jawa Barat ini dapat diresmikan pada akhir tahun 2021.
Bahan peledak hasil rekayasa Energetic Material Center (EMC) Dahana ini digunakan untuk penurunan elevasi jalan tol serta pembentukan bench tol. Dalam proyek ini, Dahana berkolaborasi dengan BUMN Wijaya Karya dengan masa kontrak selama tiga bulan.
Pembangunan Tol Cisumdawu, nantinya akan menghubungkan masyarakat ke akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), sekaligus digadang-gadang akan mempercepat peningkatan perekonomian di Jawa Barat. Dengan Tol Cisumdawu, masyarakat Bandung – Majalengka dapat mengakselerasi mobilitas hingga satu jam atau kurang, dari sebelumnya membutuhkan waktu tiga jam perjalanan.
Tol Cisumdawu memiliki total 60,10 km dan dibagi menjadi enam seksi pekerjaan yang terdiri dari, Seksi I Cileunyi – Rancakalong sepanjang 11,4 km, Seksi 2 Rancakalong – Sumedang 17,05 km, Seksi 3 Sumedang – Cimalaka 4,05 km, Seksi 4 Cimalaka – Legok 8,20 km, Seksi 5 Legok – Ujungjaya 14,9 km, dan Seksi 6 Ujungjaya – Dawuan 6,06 km.
“Semoga proses konstruksi dapat berjalan sesuai rencana, yang pada akhirnya dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Bambang Agung.
Baca juga: Kemenko Marves dorong pembangunan Tol Cisumdawu selesai pada akhir 2021
Baca juga: Percepat pembebasan lahan, PUPR targetkan Tol Cisumdawu tuntas akhir 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
“Aplikasi bahan peledak Dabex pada peledakan di sektor konstruksi jalan tol merupakan solusi agar pembangunan jalan tol bisa efektif dan efisien,” ujar Direktur Operasi PT Dahana (Persero) Bambang Agung dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Agung juga menjelaskan bahwa generasi kelima bahan peledak curah dan generasi keempat sistem inisiasi bahan peledak hadir sebagai solusi terhadap dampak peledakan dan memiliki kemampuan mengakselerasi penyelesaian proyek lebih cepat khususnya PSN yang banyak dikelola oleh BUMN Karya.
“Ada 4 hal yang menjadi kunci dalam mengelola dampak peledakan pada proyek konstruksi. Yang pertama yaitu teknologi bahan peledak. Yang kedua adalah kemampuan penyediaan dan pengoperasian peralatan pendukung peledakan. Yang ketiga adalah kompetensi tim yang melakukan pekerjaan peledakan dan yang keempat adalah balutan sistem manajemen yang terukur untuk menjaga kegiatan peledakan comply dengan standar yang digunakan secara internasional,” katanya.
Bambang Agung melaksanakan kunjungan kerja meninjau proyek peledakan pembangunan Tol Cisumdawu pada Kamis (16/9). Bambang Agung yang didampingi oleh GM Divisi Kuari & Konstruksi Dahana Setio Budhianto mengaku puas atas progres pekerjaan tim di lapangan yang menggunakan bahan peledak Dabex.
Bahan peledak generasi kelima itu kembali digunakan untuk mempercepat proyek pembangunan Tol Cisumdawu. Proses peledakan menjadi salah satu solusi untuk percepatan penyelesaian proyek yang dihadang oleh medan yang cukup berat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan jalan Tol Cileunyi – Sumedang -Dawuan atau Tol Cisumdawu di Jawa Barat ini dapat diresmikan pada akhir tahun 2021.
Bahan peledak hasil rekayasa Energetic Material Center (EMC) Dahana ini digunakan untuk penurunan elevasi jalan tol serta pembentukan bench tol. Dalam proyek ini, Dahana berkolaborasi dengan BUMN Wijaya Karya dengan masa kontrak selama tiga bulan.
Pembangunan Tol Cisumdawu, nantinya akan menghubungkan masyarakat ke akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), sekaligus digadang-gadang akan mempercepat peningkatan perekonomian di Jawa Barat. Dengan Tol Cisumdawu, masyarakat Bandung – Majalengka dapat mengakselerasi mobilitas hingga satu jam atau kurang, dari sebelumnya membutuhkan waktu tiga jam perjalanan.
Tol Cisumdawu memiliki total 60,10 km dan dibagi menjadi enam seksi pekerjaan yang terdiri dari, Seksi I Cileunyi – Rancakalong sepanjang 11,4 km, Seksi 2 Rancakalong – Sumedang 17,05 km, Seksi 3 Sumedang – Cimalaka 4,05 km, Seksi 4 Cimalaka – Legok 8,20 km, Seksi 5 Legok – Ujungjaya 14,9 km, dan Seksi 6 Ujungjaya – Dawuan 6,06 km.
“Semoga proses konstruksi dapat berjalan sesuai rencana, yang pada akhirnya dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Bambang Agung.
Baca juga: Kemenko Marves dorong pembangunan Tol Cisumdawu selesai pada akhir 2021
Baca juga: Percepat pembebasan lahan, PUPR targetkan Tol Cisumdawu tuntas akhir 2021
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021