Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan pihaknya sedang mengupayakan agar harga pakan jagung untuk peternak dapat turun menjadi Rp4.500 per kilogram.

"Ini akan kita kasihkan kepada jagung, supaya jagungnya bisa sesuai dengan batasan daripada Kementerian Perdagangan yaitu harga jagung di Rp4.500," kata Mendag Lutfi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, usai pertemuan Presiden Joko Widodo dengan berbagai asosiasi yang menaungi peternak dan industri perunggasan.

Lutfi mengakui dalam beberapa waktu terakhir memang terjadi ketidakseimbangan dalam industri perunggasan domestik karena tingginya harga pakan jagung dan gandum.

Kenaikan harga pakan tersebut memicu kenaikan biaya produksi petani dan peternak.

"Ongkos daripada produksi petani atau peternak layer dan broiler ini menjadi sangat tinggi sedangkan karena pandemi, harga kebutuhan itu menurun yang menyebabkan terjadi delta yang besar," ujarnya.
 

Mendag dan juga Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sesegara mungkin akan menerapkan kebijakan yang dapat menekan harga pakan bagi peternak.

"Harga ongkos juga bisa ditekan, dan kemudian inilah yang terpenting bahwa fungsi daripada daging dan telur ini adalah untuk memperbaiki gizi masyarakat juga dan ini lah yang akan kita kerjakan," ujarnya.

Mentan Syahrul mengatakan Presiden Jokowi memerintahkan untuk mengupayakan dengan cepat, selambat-lambatnya pekan ini, agar harga pakan jagung bagi peternak dapat segera bergerak ke level normal. Penurunan harga pakan jagung itu terutama dilakukan di tiga wilayah sentra peternakan yakni Klaten, Blitar dan Lampung.

Syahrul bahkan mengatakan subsidi dapat diberikan jika memang diperlukan untuk menormalisasi harga pakan jagung.

“Ada quick-quick agenda atau perintahnya (Presiden Jokowi) kepada Mendag dan Menteri Pertanian adalah melakukan langkah cepat minggu ini juga agar kebutuhan jagung khususnya di tiga tempat yang bersoal, Klaten, Blitar dan Lampung bisa tertangani dengan harga yang sangat normatif dan kalau perlu menggunakan subsidi tertentu untuk tiga daerah sentra karena tiga daerah itu merupakan sentra peternakan,” jelas Syahrul.

Dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, turut hadir sejumlah perwakilan peternak yakni Ketua Pinsar Petelur Nasional Yudianto Yosgiarso, Ketua Koperasi Putera Blitar Sukarman, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Rofi Yasifun. Kemudian juga peternak ayam petelur asal Blitar Jawa Timur, Suroto, yang membentangkan spanduk atau poster mengenai harga pakan jagung saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Petani muda dan Distan Garut kolaborasi tanam jagung di lahan 8 hektare

Baca juga: Petani milenial Jawa Barat panen jagung hibrida

Baca juga: Pemprov Jawa Barat tertarik produksi jagung asal Banyuasin

Pewarta: Indra Arief Pribadi

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021