Petani cabai di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, merugi akibat harga jual cabai terus menurun dan bahkan per kilogramnya hanya dihargai Rp3.000.

"Kali ini harga cabai terus anjlok, jadi kami tentu merugi," kata Petani cabai Karangampel, Kabupaten Indramayu Tirta di Indramayu, Selasa.

Menurutnya sudah empat bulan lamanya harga cabai milik petani sangat rendah per kilogramnya hanya dihargai di bawah Rp10 ribu dan bahkan sampai Rp3.000.

Kondisi itu lanjut Tirta, membuat para petani cabai tidak bisa memanen hasil, karena dengan harga di bawah Rp10 ribu per kilogram, tidak menutupi ongkos produksi.

Apalagi kata Tirta, saat ini insektisida, pupuk dan tenaga harian mengalami peningkatan, sedangkan harga anjlok, sehingga membuat petani merugi.

"Harga pupuk, obat dan pekerja naik, sedangkan cabai anjlok, otomatis kita rugi," tuturnya.

Sementara petani cabai lainnya Soleh, mengaku dengan harga anjlok, maka ia lebih memilih memusnahkan tanamannya dengan cara dibakar.

Karena lanjut Soleh, ketika tanaman itu dibiarkan, maka sawah yang disewanya tidak menghasilkan, padahal ia harus membayarnya.

"Tanaman cabai terpaksa kita musnahkan, karena harganya murah, jadi mending ditanami tanaman lain," katanya.

Baca juga: Harga cabai rawit merah di Indramayu melonjak jadi Rp90.000/kg

Baca juga: Cabai kering impor jadi pilihan pembeli akibat melambungnya harga cabai lokal

Baca juga: Harga cabai rawit di Indramayu tembus Rp70.000 per kilogram

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021