Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran menteri, terutama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk mewaspadai COVID-19 varian Mu agar tidak meningkatkan tingkat pandemi di Tanah Air.

“Saya juga ingin perhatian dengan perhubungan. Mungkin Pak Menteri Perhubungan, yang berkaitan dengan varian baru, varian Mu, agar betul-betul kita lebih waspada dan detil, jangan sampai ini merusak capaian yang kita lakukan,” kata Presiden dalam video yang diunggah Biro Pers Sekretariat Presiden, di Jakarta, Senin malam.

Hal tersebut dikatakan Presiden Jokowi kepada jajarannya dalam Rapat Terbatas Evaluasi PPKM, Senin ini.

Presiden mengatakan jumlah kasus harian COVID-19 selama tiga hari terakhir terus mengalami penurunan. Tidak hanya kasus harian, angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) secara nasional juga turun ke angka 20 persen.

Meski demikian, Presiden meminta jajarannya untuk tetap melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait perkembangan kasus COVID-19 di daerah. Hal tersebut penting dilakukan agar kasus COVID-19 dapat segera ditangani dan penyebaran kasus dapat terus ditekan.

“Ini kalau kita terus lakukan pekerjaan-pekerjaan kita secara konsisten, saya yakin Insya Allah di akhir September kita sudah akan berada di angka di bawah 100 ribu (kasus),” kata Kepala Negara.

Presiden juga meminta kepada jajarannya untuk membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat agar tidak terjadi euforia yang berlebihan. Ia menekankan bahwa virus corona bisa dikendalikan, namun tidak mungkin hilang sepenuhnya.

“Masyarakat harus sadar bahwa COVID selalu mengintip. Varian Delta selalu mengintip kita. Begitu lengah, bisa naik lagi,” demikian Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Mutasi baru varian COVID-19 Delta muncul di Jepang

Baca juga: Afrika Selatan deteksi varian baru virus corona

Baca juga: Keampuhan vaksin COVID-19 di AS turun setelah varian Delta dominan
 

Pewarta: Indra Arief Pribadi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021