Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (F.Psi UI) menyelenggarakan festival resiliensi virtual sebagai rangkaian Dies Natalis dengan tagline "Jatuh, Yuk Bangkit Lagi" yang ditujukan bagi semua elemen masyarakat Indonesia yang tangguh menghadapi pandemi COVID-19.
"Rangkaian kegiatan Festival Resiliensi diawali dengan virtual tour F.Psi UI untuk mengingat kembali masa-masa di bangku kuliah," kata Dekan Fakultas Psikologi UI, Dr. Tjut Rifameutia Umar Ali, dalam keterangannya, Rabu.
Dr. Tjut mengatakan tidak terbayangkan sebelumnya kegiatan Dies Natalis di masa pandemi ini dapat sedemikian meriah dan mendapat tanggapan serta dukungan yang luar biasa dari berbagai kalangan.
Fakultas Psikologi UI dapat terus bersinergi dengan para alumni menghasilkan karya-karya untuk membantu meningkatkan daya dan kekuatan masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia.
Acara tersebut juga memaparkan video kisah resiliensi hasil kurasi yang dilakukan tim kurator, antara lain Irene Sirait (Country Representative PATH for Indonesia & Penggiat Kemanusiaan.), Maria Nelden Djakababa Gericke (Peneliti Independen, Penerjemah (Sprachmittlerin) bahasa Indonesia - Jerman dan Inggris - Jerman untuk pendampingan kasus kekerasan terhadap perempuan di Berlin pada BIG Hotline), Yudi Wijayanto (HR Practitioner, UN Consultants, and Entrepreneur), serta tim kurator lainnya.
Adapun video kisah resiliensi terpilih yang mendapat apresiasi antara lain adalah Sri Sukma Wulandari dari komunitas Lembaga Aceh Mengajar, Prima Agustina dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bersinar Kracak, Sapta Isywara dari komunitas Netra Mandiri Palembang, Ismi Rohimamingsih dari komunitas GENG Peduli Covid, La Ode dari Tunas Muda Care, dan Purwo Danis Irawan sebagai penyintas kanker.
Semua video yang ditampilkan tersebut menunjukkan suatu upaya resiliensi, yaitu suatu kemampuan untuk bertahan dari kesulitan dengan menjadikan kesulitan tersebut sebagai pemacu untuk melakukan suatu hal yang positif.
“Ternyata banyak sekali peminat yang mendaftar dengan memberikan kisah inspiratifnya, hingga 80 kisah inspiratif yang terkumpul selama Agustus 2021. Setelah dikurasi, terdapat 20 kisah yang dilanjutkan penilaiannya oleh dewan juri dan menghasilkan 8 kisah inspiratif terpilih yang disampaikan dalam acara Festival Resiliensi,” kata Ketua Pelaksana Dies Natalis, Isdar Andre Marwan.
Semua kisah inspiratif akan dikompilasi dan dibuatkan program yang bekerja sama dengan media televisi untuk menularkan semangat resiliensi kepada seluruh anak bangsa di sekitar, baik di dalam atau luar negeri.
Menurutnya, tujuan dari rangkaian kegiatan dies natalis ini adalah agar alumni F.Psi UI dapat berkontribusi bagi masyarakat luas dengan melibatkan semua angkatan.
“Kegiatan ini sebagai pembuktian bahwa alumni F.Psi UI sangat kompak, baik sesama angkatan, maupun lintas angkatan, dan kegiatan ini juga sebagai tanda terima kasih dari alumni kepada almamater,” katanya.
Baca juga: Riset Psi UI: Resiliensi orang Indonesia cenderung rendah
Baca juga: Doktor Psikologi UI teliti interaksi Ibu-Anak 'down syndrome'
Baca juga: Daya tahan UMKM di masa pandemi tergolong tinggi, kata Psikolog UI
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Rangkaian kegiatan Festival Resiliensi diawali dengan virtual tour F.Psi UI untuk mengingat kembali masa-masa di bangku kuliah," kata Dekan Fakultas Psikologi UI, Dr. Tjut Rifameutia Umar Ali, dalam keterangannya, Rabu.
Dr. Tjut mengatakan tidak terbayangkan sebelumnya kegiatan Dies Natalis di masa pandemi ini dapat sedemikian meriah dan mendapat tanggapan serta dukungan yang luar biasa dari berbagai kalangan.
Fakultas Psikologi UI dapat terus bersinergi dengan para alumni menghasilkan karya-karya untuk membantu meningkatkan daya dan kekuatan masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia.
Acara tersebut juga memaparkan video kisah resiliensi hasil kurasi yang dilakukan tim kurator, antara lain Irene Sirait (Country Representative PATH for Indonesia & Penggiat Kemanusiaan.), Maria Nelden Djakababa Gericke (Peneliti Independen, Penerjemah (Sprachmittlerin) bahasa Indonesia - Jerman dan Inggris - Jerman untuk pendampingan kasus kekerasan terhadap perempuan di Berlin pada BIG Hotline), Yudi Wijayanto (HR Practitioner, UN Consultants, and Entrepreneur), serta tim kurator lainnya.
Adapun video kisah resiliensi terpilih yang mendapat apresiasi antara lain adalah Sri Sukma Wulandari dari komunitas Lembaga Aceh Mengajar, Prima Agustina dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bersinar Kracak, Sapta Isywara dari komunitas Netra Mandiri Palembang, Ismi Rohimamingsih dari komunitas GENG Peduli Covid, La Ode dari Tunas Muda Care, dan Purwo Danis Irawan sebagai penyintas kanker.
Semua video yang ditampilkan tersebut menunjukkan suatu upaya resiliensi, yaitu suatu kemampuan untuk bertahan dari kesulitan dengan menjadikan kesulitan tersebut sebagai pemacu untuk melakukan suatu hal yang positif.
“Ternyata banyak sekali peminat yang mendaftar dengan memberikan kisah inspiratifnya, hingga 80 kisah inspiratif yang terkumpul selama Agustus 2021. Setelah dikurasi, terdapat 20 kisah yang dilanjutkan penilaiannya oleh dewan juri dan menghasilkan 8 kisah inspiratif terpilih yang disampaikan dalam acara Festival Resiliensi,” kata Ketua Pelaksana Dies Natalis, Isdar Andre Marwan.
Semua kisah inspiratif akan dikompilasi dan dibuatkan program yang bekerja sama dengan media televisi untuk menularkan semangat resiliensi kepada seluruh anak bangsa di sekitar, baik di dalam atau luar negeri.
Menurutnya, tujuan dari rangkaian kegiatan dies natalis ini adalah agar alumni F.Psi UI dapat berkontribusi bagi masyarakat luas dengan melibatkan semua angkatan.
“Kegiatan ini sebagai pembuktian bahwa alumni F.Psi UI sangat kompak, baik sesama angkatan, maupun lintas angkatan, dan kegiatan ini juga sebagai tanda terima kasih dari alumni kepada almamater,” katanya.
Baca juga: Riset Psi UI: Resiliensi orang Indonesia cenderung rendah
Baca juga: Doktor Psikologi UI teliti interaksi Ibu-Anak 'down syndrome'
Baca juga: Daya tahan UMKM di masa pandemi tergolong tinggi, kata Psikolog UI
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021