Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah, khususnya Hari Asyura 10 Muharram, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Lembaga Kesejahteraan Keluarga (LKK) NU Kota Bogor memberikan santunan kepada anak yatim di kota itu.
"Pandemi COVID-19 tidak dipungkiri mengakibatkan jumlah anak yatim ini meningkat, untuk itu perlu perhatian berbagai pihak," kata Ketua PCNU Kota Bogor Dr Ir Ifan Haryanto, M.Sc di Bogor, Jawa Barat, Ahad.
Dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 seperti yang diimbau oleh pemerintah, kata dia, santunan anak yatim itu dilakukan pada Sabtu (20/8) 2021 di Gedung PCNU Kota Bogor, Jalan Sempur Kaler, Kota Bogor.
Kegiatan santunan anak yatim tersebut juga dihadiri oleh Ketua LKKNU Kota Bogor Dewi Fatimah, jajaran pengurus NU dan LKKNU Kota Bogor, serta anak-anak yatim di lingkungan PCNU Kota Bogor.
Ia mengatakan bulan Muharam merupakan bulan istimewa bagi umat Islam. Selain peringatan Tahun Baru Hijriah pada 1 Muharam, sebagian masyarakat juga menganggap bahwa tanggal 10 Muharam adalah Hari Raya atau Lebaran anak yatim.
Istilah Idul Yatama atau Hari Raya Anak Yatim, kata dia, sebenarnya hanyalah ungkapan kegembiraan bagi anak-anak yatim, sebab pada saat itu banyak orang yang memberikan perhatian dan santunan kepada mereka.
Kegiatan menyambut Tahun Baru Muharam, katanya, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan PCNU Kota Bogor. Pada Muharam tahun 1443 Hijriah ini disambut PCNU Kota Bogor dengan mengadakan santunan anak yatim.
Ia menegaskan pandemi COVID-19 membuat banyak korban meninggal, termasuk orang tua yang masih memiliki anak-anak kecil.
Ia mengatakan bahwa menghadapi masalah pandemi COVID-19 tidak mungkin diatasi sendiri oleh pemerintah, perlu partisipasi berbagai pihak. Dalam mengatasi ekses dari pandemi, pemerintah juga memerlukan dukungan berbagai pihak.
Menyadari kondisi ini, kata dia, PCNU Kota Bogor menyambut Tahun Baru Hijriah ini dengan kegiatan santunan anak yatim.
Kegiatan santunan anak yatim, menurut dia, sangat tepat dilakukan pada saat ini. Selain mengasah kesalihan sosial juga sebagai bentuk kepedulian kepada anak yatim.
"Kami berharap kegiatan santunan ini membawa manfaat kebaikan bagi masyarakat," kata Ifan Haryanto.
Baca juga: Kota Bogor percepat vaksinasi anak usia 12-18 tahun untuk laksanakan PTM
Baca juga: Mal di Kota Bogor belum terapkan aturan sertifikat vaksin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Pandemi COVID-19 tidak dipungkiri mengakibatkan jumlah anak yatim ini meningkat, untuk itu perlu perhatian berbagai pihak," kata Ketua PCNU Kota Bogor Dr Ir Ifan Haryanto, M.Sc di Bogor, Jawa Barat, Ahad.
Dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 seperti yang diimbau oleh pemerintah, kata dia, santunan anak yatim itu dilakukan pada Sabtu (20/8) 2021 di Gedung PCNU Kota Bogor, Jalan Sempur Kaler, Kota Bogor.
Kegiatan santunan anak yatim tersebut juga dihadiri oleh Ketua LKKNU Kota Bogor Dewi Fatimah, jajaran pengurus NU dan LKKNU Kota Bogor, serta anak-anak yatim di lingkungan PCNU Kota Bogor.
Ia mengatakan bulan Muharam merupakan bulan istimewa bagi umat Islam. Selain peringatan Tahun Baru Hijriah pada 1 Muharam, sebagian masyarakat juga menganggap bahwa tanggal 10 Muharam adalah Hari Raya atau Lebaran anak yatim.
Istilah Idul Yatama atau Hari Raya Anak Yatim, kata dia, sebenarnya hanyalah ungkapan kegembiraan bagi anak-anak yatim, sebab pada saat itu banyak orang yang memberikan perhatian dan santunan kepada mereka.
Kegiatan menyambut Tahun Baru Muharam, katanya, merupakan kegiatan rutin yang dilakukan PCNU Kota Bogor. Pada Muharam tahun 1443 Hijriah ini disambut PCNU Kota Bogor dengan mengadakan santunan anak yatim.
Ia menegaskan pandemi COVID-19 membuat banyak korban meninggal, termasuk orang tua yang masih memiliki anak-anak kecil.
Ia mengatakan bahwa menghadapi masalah pandemi COVID-19 tidak mungkin diatasi sendiri oleh pemerintah, perlu partisipasi berbagai pihak. Dalam mengatasi ekses dari pandemi, pemerintah juga memerlukan dukungan berbagai pihak.
Menyadari kondisi ini, kata dia, PCNU Kota Bogor menyambut Tahun Baru Hijriah ini dengan kegiatan santunan anak yatim.
Kegiatan santunan anak yatim, menurut dia, sangat tepat dilakukan pada saat ini. Selain mengasah kesalihan sosial juga sebagai bentuk kepedulian kepada anak yatim.
"Kami berharap kegiatan santunan ini membawa manfaat kebaikan bagi masyarakat," kata Ifan Haryanto.
Baca juga: Kota Bogor percepat vaksinasi anak usia 12-18 tahun untuk laksanakan PTM
Baca juga: Mal di Kota Bogor belum terapkan aturan sertifikat vaksin
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021