Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan sebanyak 78,3 juta orang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 per 11 Agustus 2021 dari total yang ditargetkan pemerintah yaitu 208 juta orang.
“Pemerintah akan meningkatkan target vaksinasi menjadi 2 juta sampai 2,5 juta suntikan per hari,” kata Menko Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat.
Menko Airlangga menuturkan pemerintah akan meningkatkan target vaksinasi hingga 2,5 juta suntikan per hari demi mencapai kekebalan kelompok sekaligus melindungi masyarakat paling rentan.
Menko Airlangga melanjutkan hasil penerapan PPKM Level 4 menunjukkan korelasi kuat antara mobilitas masyarakat dan perkembangan jumlah kasus konfirmasi dan kasus aktif.
Ia menjelaskan semakin besar penurunan mobilitas indeks komposit maka semakin besar juga penurunan kasus sehingga jika mobilitas masyarakat bisa ditekan maka semakin besar kecenderungan terjadinya penurunan jumlah kasus.
Sebagai contoh, berdasarkan Google Mobility Index untuk 13 kabupaten/kota di Kalimantan yang menerapkan PPKM Level 4 terlihat adanya penurunan mobilitas terbesar terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu mencapai 35,2 persen per 11 Agustus 2021.
Kemudian di Kabupaten Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kota Tarakan, Kota Palangkaraya, Kota Banjar Baru, Kota Samarinda, Barito Kuala dan Kabupaten Kutai Timur menunjukkan penurunan mobilitas antara 15 persen sampai 17,6 persen.
Secara umum, perkembangan jumlah kasus aktif di Kalimantan selama Agustus 2021 menurun 1,69 persen dengan tiga provinsi mengalami penurunan dan dua provinsi mengalami kenaikan yaitu Kalimantan Selatan 34,27 persen dan Kalimantan Utara 26,66 persen.
Di sisi lain, dari 13 kabupaten/kota (k/k) di Kalimantan yang menerapkan PPKM Level 4 terdapat tujuh k/k yang mengalami kenaikan kasus aktif dengan enam k/k di Provinsi Kalimantan Selatan dan tertinggi dialami Kota Baru dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Angka kematian di Kalimantan juga masih cukup tinggi yaitu mencapai 8.209 orang per 11 Agustus 2021 dengan Case Fatality Rate (CFR) terbesar di Provinsi Kalimantan Timur mencapai 3,1 persen dan Kalimantan Selatan 3 persen.
“Angka itu lebih tinggi atau sama dengan CFR nasional yaitu 3 persen,” ujar Menko Airlangga.
Sedangkan provinsi lain lebih rendah dari CFR nasional yaitu Kalimantan Tengah sebesar 2,9 persen, Kalimantan Barat sebesar 2,4 persen dan Kalimantan Utara hanya 1,9 persen.
Selanjutnya, untuk jumlah testing seluruh provinsi di Pulau Kalimantan masih kurang dari 50 persen per 11 Agustus 2021 namun sudah terjadi kenaikan signifikan dalam beberapa pekan ini.
Hal itu turut terjadi di 13 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 4 yakni semuanya masih memiliki jumlah testing di bawah 25 persen bahkan yang tertinggi Kota Palangkaraya hanya 24 persen.
Meski demikian, indikator lain seperti situasi perawatan, BOR dan konversi tempat tidur COVID-19 di Kalimantan menunjukkan tren perbaikan.
Perbaikan ini terlihat dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan yang menerapkan PPKM Level 4 terdapat dua kabupaten dengan BOR tinggi yaitu Tanah Laut 92 persen dan Banjar Baru 85 persen.
Di tingkat provinsi, ada dua yang BOR lebih dari 70 persen yaitu Kalimantan Selatan 76 persen dan Kalimantan Timur 70 persen sedangkan tiga provinsi lain mempunyai angka BOR sangat rendah antara 39 persen sampai 47 persen.
Menko Airlangga pun meminta kepada pemerintah daerah untuk segera mengonversi tempat tidur rumah sakit hingga 40 persen dari total kapasitas tempat tidur di rumah sakit.
Pemerintah daerah juga diminta untuk memastikan seluruh rumah sakit mengisi laporan harian oksigen melalui SIRS Online dan mengkoordinasikan kebutuhan oksigen dengan Kementerian Kesehatan.
“Pemerintah mengantisipasi dan segera mengirimkan tambahan bantuan oksigen karena berdasarkan laporan masih ada daerah yang mengalami kekurangan pasokan oksigen terutama di Kalimantan Utara,” jelas Menko Airlangga.
Pemerintah pun memetakan produsen dan industri pemasok oksigen di Kalimantan antara lain berasal dari Samator Bontang, Samator Kutai, Pupuk Kaltim dan Kaltim Methanol Industri.
Pemerintah turut mempercepat program vaksinasi di sejumlah wilayah di Indonesia yang selama minggu keempat Juli sampai minggu keempat Agustus 2021 akan didistribusikan sebanyak 1.733.880 dosis.
Jumlah vaksin itu akan ditambah stok yang masih ada di pemerintah daerah sekitar 400 ribu dosis sehingga jumlah dosis yang akan disuntikkan untuk wilayah Kalimantan selama Agustus 2021 ini sekitar 2,1 juta dosis.
Baca juga: Indonesia telah terima 90 juta dosis vaksin COVID-19 hingga Juli
Baca juga: 20,67 juta penduduk Indonesia telah terima vaksin lengkap
Baca juga: 5,3 juta warga Jawa Barat telah terima dosis pertama vaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
“Pemerintah akan meningkatkan target vaksinasi menjadi 2 juta sampai 2,5 juta suntikan per hari,” kata Menko Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat.
Menko Airlangga menuturkan pemerintah akan meningkatkan target vaksinasi hingga 2,5 juta suntikan per hari demi mencapai kekebalan kelompok sekaligus melindungi masyarakat paling rentan.
Menko Airlangga melanjutkan hasil penerapan PPKM Level 4 menunjukkan korelasi kuat antara mobilitas masyarakat dan perkembangan jumlah kasus konfirmasi dan kasus aktif.
Ia menjelaskan semakin besar penurunan mobilitas indeks komposit maka semakin besar juga penurunan kasus sehingga jika mobilitas masyarakat bisa ditekan maka semakin besar kecenderungan terjadinya penurunan jumlah kasus.
Sebagai contoh, berdasarkan Google Mobility Index untuk 13 kabupaten/kota di Kalimantan yang menerapkan PPKM Level 4 terlihat adanya penurunan mobilitas terbesar terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu mencapai 35,2 persen per 11 Agustus 2021.
Kemudian di Kabupaten Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kota Tarakan, Kota Palangkaraya, Kota Banjar Baru, Kota Samarinda, Barito Kuala dan Kabupaten Kutai Timur menunjukkan penurunan mobilitas antara 15 persen sampai 17,6 persen.
Secara umum, perkembangan jumlah kasus aktif di Kalimantan selama Agustus 2021 menurun 1,69 persen dengan tiga provinsi mengalami penurunan dan dua provinsi mengalami kenaikan yaitu Kalimantan Selatan 34,27 persen dan Kalimantan Utara 26,66 persen.
Di sisi lain, dari 13 kabupaten/kota (k/k) di Kalimantan yang menerapkan PPKM Level 4 terdapat tujuh k/k yang mengalami kenaikan kasus aktif dengan enam k/k di Provinsi Kalimantan Selatan dan tertinggi dialami Kota Baru dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Angka kematian di Kalimantan juga masih cukup tinggi yaitu mencapai 8.209 orang per 11 Agustus 2021 dengan Case Fatality Rate (CFR) terbesar di Provinsi Kalimantan Timur mencapai 3,1 persen dan Kalimantan Selatan 3 persen.
“Angka itu lebih tinggi atau sama dengan CFR nasional yaitu 3 persen,” ujar Menko Airlangga.
Sedangkan provinsi lain lebih rendah dari CFR nasional yaitu Kalimantan Tengah sebesar 2,9 persen, Kalimantan Barat sebesar 2,4 persen dan Kalimantan Utara hanya 1,9 persen.
Selanjutnya, untuk jumlah testing seluruh provinsi di Pulau Kalimantan masih kurang dari 50 persen per 11 Agustus 2021 namun sudah terjadi kenaikan signifikan dalam beberapa pekan ini.
Hal itu turut terjadi di 13 kabupaten/kota yang menerapkan PPKM Level 4 yakni semuanya masih memiliki jumlah testing di bawah 25 persen bahkan yang tertinggi Kota Palangkaraya hanya 24 persen.
Meski demikian, indikator lain seperti situasi perawatan, BOR dan konversi tempat tidur COVID-19 di Kalimantan menunjukkan tren perbaikan.
Perbaikan ini terlihat dari 13 kabupaten/kota di Kalimantan yang menerapkan PPKM Level 4 terdapat dua kabupaten dengan BOR tinggi yaitu Tanah Laut 92 persen dan Banjar Baru 85 persen.
Di tingkat provinsi, ada dua yang BOR lebih dari 70 persen yaitu Kalimantan Selatan 76 persen dan Kalimantan Timur 70 persen sedangkan tiga provinsi lain mempunyai angka BOR sangat rendah antara 39 persen sampai 47 persen.
Menko Airlangga pun meminta kepada pemerintah daerah untuk segera mengonversi tempat tidur rumah sakit hingga 40 persen dari total kapasitas tempat tidur di rumah sakit.
Pemerintah daerah juga diminta untuk memastikan seluruh rumah sakit mengisi laporan harian oksigen melalui SIRS Online dan mengkoordinasikan kebutuhan oksigen dengan Kementerian Kesehatan.
“Pemerintah mengantisipasi dan segera mengirimkan tambahan bantuan oksigen karena berdasarkan laporan masih ada daerah yang mengalami kekurangan pasokan oksigen terutama di Kalimantan Utara,” jelas Menko Airlangga.
Pemerintah pun memetakan produsen dan industri pemasok oksigen di Kalimantan antara lain berasal dari Samator Bontang, Samator Kutai, Pupuk Kaltim dan Kaltim Methanol Industri.
Pemerintah turut mempercepat program vaksinasi di sejumlah wilayah di Indonesia yang selama minggu keempat Juli sampai minggu keempat Agustus 2021 akan didistribusikan sebanyak 1.733.880 dosis.
Jumlah vaksin itu akan ditambah stok yang masih ada di pemerintah daerah sekitar 400 ribu dosis sehingga jumlah dosis yang akan disuntikkan untuk wilayah Kalimantan selama Agustus 2021 ini sekitar 2,1 juta dosis.
Baca juga: Indonesia telah terima 90 juta dosis vaksin COVID-19 hingga Juli
Baca juga: 20,67 juta penduduk Indonesia telah terima vaksin lengkap
Baca juga: 5,3 juta warga Jawa Barat telah terima dosis pertama vaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021