Kementerian Sosial mendata nama dan alamat anak-anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19 serta menjalankan program-program bantuan bagi mereka.
“Sejauh ini data akurat by name by address (dengan nama dan alamat) terkait anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena terpapar COVID-19 masih dalam proses pengumpulan oleh tim kami di lapangan," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat.
"Namun demikian, para pendamping juga telah melaksanakan respons kasus untuk anak-anak tersebut," katanya.
Ia menjelaskan, Kementerian Sosial telah memberikan bantuan kepada anak-anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19 melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), yang mencakup pemenuhan kebutuhan dasar anak, pelayanan tes COVID-19, pelayanan vaksinasi, serta pelayanan konseling.
Kementerian Sosial juga membantu keluarga besar anak mengatasi kesulitan dalam mengasuh anak serta menyediakan pelayanan terapi fisik, psikososial, dan mental-spiritual bagi anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19.
Guna mencegah anak kehilangan hak atas pengasuhan, Kementerian Sosial mempertemukan anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19 dengan keluarga besarnya, memfasilitasi pengasuhan alternatif melalui program orang tua asuh atau pengangkatan anak, serta menyediakan layanan panti untuk anak.
Risma menuturkan bahwa Kementerian Sosial antara lain sudah menyatukan Vino (10), anak yang menjadi yatim piatu akibat COVID-19 di Kutai Barat, Kalimantan Timur, dengan kakeknya yang berasal dari Sragen, Jawa Tengah.
“Tidak hanya di Kutai Barat saja, hingga saat ini kami sudah melakukan respons cepat terhadap anak-anak yang orang tuanya meninggal akibat COVID-19, di antaranya di Kutai Kartanegara, Samarinda, Sukoharjo, Purwakarta, Bekasi, dan Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara," katanya.
Kementerian Sosial menerima data nama dan alamat anak-anak yang orang tuanya meninggal dunia karena COVID-19 dari Balai/Loka Rehabilitasi Sosial dan Pendamping Rehabilitasi Sosial.
Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Jawa Timur melaporkan bahwa ada 166 anak yang yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua karena COVID-19 di tujuh kabupaten/kota di Jawa Timur.
Sedangkan di Yogyakarta dilaporkan ada 142 anak kehilangan ibu, ayah, atau ibu dan ayah akibat COVID-19.
Menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per 20 Juli 2021 ada 11.045 anak menjadi yatim piatu, yatim, atau piatu akibat COVID-19. Selain itu ada 350.000 anak yang terserang COVID-19 dan 777 di antaranya meninggal dunia.
Risma mengatakan bahwa Kementerian Sosial selanjutnya akan bekerja sama dengan lembaga/instansi terkait serta lembaga swadaya masyarakat untuk membantu anak-anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19.
Baca juga: Pemkab Cirebon salurkan 3.000 paket beras bantuan Kemensos
Baca juga: Mensos Risma pastikan tindak tegas penyalur bansos yang tidak transparan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
“Sejauh ini data akurat by name by address (dengan nama dan alamat) terkait anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang orang tuanya meninggal karena terpapar COVID-19 masih dalam proses pengumpulan oleh tim kami di lapangan," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat.
"Namun demikian, para pendamping juga telah melaksanakan respons kasus untuk anak-anak tersebut," katanya.
Ia menjelaskan, Kementerian Sosial telah memberikan bantuan kepada anak-anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19 melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), yang mencakup pemenuhan kebutuhan dasar anak, pelayanan tes COVID-19, pelayanan vaksinasi, serta pelayanan konseling.
Kementerian Sosial juga membantu keluarga besar anak mengatasi kesulitan dalam mengasuh anak serta menyediakan pelayanan terapi fisik, psikososial, dan mental-spiritual bagi anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19.
Guna mencegah anak kehilangan hak atas pengasuhan, Kementerian Sosial mempertemukan anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19 dengan keluarga besarnya, memfasilitasi pengasuhan alternatif melalui program orang tua asuh atau pengangkatan anak, serta menyediakan layanan panti untuk anak.
Risma menuturkan bahwa Kementerian Sosial antara lain sudah menyatukan Vino (10), anak yang menjadi yatim piatu akibat COVID-19 di Kutai Barat, Kalimantan Timur, dengan kakeknya yang berasal dari Sragen, Jawa Tengah.
“Tidak hanya di Kutai Barat saja, hingga saat ini kami sudah melakukan respons cepat terhadap anak-anak yang orang tuanya meninggal akibat COVID-19, di antaranya di Kutai Kartanegara, Samarinda, Sukoharjo, Purwakarta, Bekasi, dan Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara," katanya.
Kementerian Sosial menerima data nama dan alamat anak-anak yang orang tuanya meninggal dunia karena COVID-19 dari Balai/Loka Rehabilitasi Sosial dan Pendamping Rehabilitasi Sosial.
Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Jawa Timur melaporkan bahwa ada 166 anak yang yang kehilangan salah satu atau kedua orang tua karena COVID-19 di tujuh kabupaten/kota di Jawa Timur.
Sedangkan di Yogyakarta dilaporkan ada 142 anak kehilangan ibu, ayah, atau ibu dan ayah akibat COVID-19.
Menurut data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per 20 Juli 2021 ada 11.045 anak menjadi yatim piatu, yatim, atau piatu akibat COVID-19. Selain itu ada 350.000 anak yang terserang COVID-19 dan 777 di antaranya meninggal dunia.
Risma mengatakan bahwa Kementerian Sosial selanjutnya akan bekerja sama dengan lembaga/instansi terkait serta lembaga swadaya masyarakat untuk membantu anak-anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19.
Baca juga: Pemkab Cirebon salurkan 3.000 paket beras bantuan Kemensos
Baca juga: Mensos Risma pastikan tindak tegas penyalur bansos yang tidak transparan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021