Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita belum membuka kemungkinan soal pelaksanaan Liga 1 di luar pulau Jawa.

"Ya, kalau sekarang sih kami lihat, satu dari segi faktor transportasi, kan di Pulau Jawa tidak perlu pakai pesawat. Semuanya bisa toll-to-toll, dan kita ingin mengurangi risiko di transportasi. Jadi, kami belum melihat kemungkinan pindah ke luar Pulau Jawa," ujar Akhmad Hadian saat dihubungi ANTARA, Rabu.

Selain itu, ia menjelaskan penyelenggaraan Liga 1 yang difokuskan di Pulau Jawa juga berkaitan dengan sejumlah infrastruktur penunjang yang sudah tersedia.

Ia pun mengaku belum mengetahui jika di luar Pulau Jawa sudah tersedia infrastruktur yang memadai, seperti jalan tol, stadion hingga penginapan atau hotel serta fasilitas kesehatan.

"Karena kan harus memakai pesawat dan jalan daratnya belum tentu ada tol, dan setiap kotanya belum tentu ada fasilitas kesehatan yang mumpuni, stadionnya juga belum tahu, hotelnya juga kan perlu cukup banyak kamar untuk memainkan liga itu," terang Akhmad Hadian.

"Jadi, kita usahakan dulu di Pulau Jawa," sambungnya. 



Liga 1 rencananya akan digelar dalam enam seri, di tiga klaster yang meliputi beberapa wilayah di Pulau Jawa. 

PSSI dan PT LIB pada Selasa (3/8) memastikan Liga 1 2021 akan bergulir mulai 20 Agustus setelah sebelumnya sempat ditunda karena kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 3 Juli lalu. 

Baca juga: Liga 1 musim 2021-2022 dimulai 20 Agustus 2021

Baca juga: LIB tunggu rekomendasi terbaru Liga 1 dan 2 dari BNPB

Baca juga: Pelatih Persib tunggu arahan PSSI dan LIB soal nasib kompetisi

Pewarta: Aldi Sultan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021