Bandung, 16/1 (ANTARA) - Bank Jabar Banten (BJB) menargetkan rasio pinjaman terhadap simpanan atau "loan to deposoit ratio (LDR)" pada 2011 berada pada level 85 persen.
"Tahun ini akan melakukan ekspansi besar-besaran, diharapkan bisa mendorong LDR tahun 2011 yang diproyeksikan berada pada posisi 85 persen," kata Direktur Konsumer Bank BJB, Tatang Sumarna di Bandung, Minggu.
Menurut Tatang, pihaknya optimis optimalisasi penyaluran kredit pada 2011 akan meningkat signifikan, terlebih dengan diluncurkannya obligasi VII bank tersebut senilai Rp2 triliun yang akan diproyeksian untuk melakukan ekspansi kredit.
Sementara itu rasio kredit terhadap simpanan Bank BJB per Desember 2011 berada pada posisi 72 persen. Namun demikian dari Rp23,78 triliun penyaluran kredit pada 2010, saat ini masih ada komitmen kredit yang belum tersalurkan yakni sebesar Rp2 triliun.
"Bila komitmen kredit itu tersalurkan, maka LDR akan berada pada level 80 persen, lebih dari 78 persen," kata Tatang.
Ia menyebutkan, pihaknya tidak akan terkena disinsentif akibat adanya praturan BI yang menetapkan batas bawal LDR perbankan pada level 78 persen. Ketentuan itu mengakitkan antara giro wahib minimun dan LDR yang dituangkan pada Peraturan BI No.12/19/PBI/2010 yang efektif berlku mulai 1 Maret 2011.
Lebih lanjut, Direktur Konsumer Bank BJB itu menyebutkan, selain menargetkan LDR 85 persen pada 2011, juga menargetkan peningkatan penyaluran kredit sebesar Rp30,9 triliun atau mengalami kenaikan sekitar 30 persen dari penyaluran kredit 2011 Rp23,78 triliun.
"Sejumlah produk dan layanan kredit akan dioptimalkan, salah satunya KPR Griya, serta perluasan kredit produktif untuk UKM termasuk juga penyaluran KUR," kata Tatang menambahkan.
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011
"Tahun ini akan melakukan ekspansi besar-besaran, diharapkan bisa mendorong LDR tahun 2011 yang diproyeksikan berada pada posisi 85 persen," kata Direktur Konsumer Bank BJB, Tatang Sumarna di Bandung, Minggu.
Menurut Tatang, pihaknya optimis optimalisasi penyaluran kredit pada 2011 akan meningkat signifikan, terlebih dengan diluncurkannya obligasi VII bank tersebut senilai Rp2 triliun yang akan diproyeksian untuk melakukan ekspansi kredit.
Sementara itu rasio kredit terhadap simpanan Bank BJB per Desember 2011 berada pada posisi 72 persen. Namun demikian dari Rp23,78 triliun penyaluran kredit pada 2010, saat ini masih ada komitmen kredit yang belum tersalurkan yakni sebesar Rp2 triliun.
"Bila komitmen kredit itu tersalurkan, maka LDR akan berada pada level 80 persen, lebih dari 78 persen," kata Tatang.
Ia menyebutkan, pihaknya tidak akan terkena disinsentif akibat adanya praturan BI yang menetapkan batas bawal LDR perbankan pada level 78 persen. Ketentuan itu mengakitkan antara giro wahib minimun dan LDR yang dituangkan pada Peraturan BI No.12/19/PBI/2010 yang efektif berlku mulai 1 Maret 2011.
Lebih lanjut, Direktur Konsumer Bank BJB itu menyebutkan, selain menargetkan LDR 85 persen pada 2011, juga menargetkan peningkatan penyaluran kredit sebesar Rp30,9 triliun atau mengalami kenaikan sekitar 30 persen dari penyaluran kredit 2011 Rp23,78 triliun.
"Sejumlah produk dan layanan kredit akan dioptimalkan, salah satunya KPR Griya, serta perluasan kredit produktif untuk UKM termasuk juga penyaluran KUR," kata Tatang menambahkan.
Syarif A
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011