Bandung, 15/1 (ANTARA) - Bank Jabar Banten (Bank BJB) akan meluncurkan layanan kartu kredit pada 2011 sebagai bagian ekspansi bisnisnya setelah melakukan penawaran saham perdana di pasar bursa.

"Pada 2011 ini diharapkan sudah bisa diluncurkan layanan kartu kredit dan semester pertama ini masih dalam tahap proses persiapan," kata Direktur Konsumer Bank BJB Tatang Sumarna di sela-sela pengundian Petik Hadiah Tabungan di Bandung Super Mall Kota Bandung, Sabtu.

Menurut Tatang, layanan kartu kredit itu merupakan rencana bisnis perusahaan pada 2011 dan dipastikan bisa menjadi salah satu sektor yang bisa menunjang pertumbuhan kredit.

Ia berharap sebelum akhir 2011, para nasabah bank itu sudah bisa menikmati layanan kartu kredit bank yang tahun 2010 lalu masuk ke pasar modal itu.

"Produk baru layanan kartu kredit bukan sebuah kebijakan latah, namun karena pasarnya masih potensial. Kita akan terus jajaki untuk bisa memberikan pelayanan kartu kredit itu," kata Tatang.

Ia menyebutkan, pihaknya tetap akan mempertimbangkan sistem kehati-hatian dalam menggulurkan produk barunya tersebut yang sebenarnya sudah dijalani oleh sejumlah bank besar di tanah air.

Kartu kredit itu rencananya akan langsung melayani di seluruh kota strategis dan bekerjasama dengan berbagai pihak terkait operasional layanan kartu kredit itu. Meski demikian, Tatang tidak menyebutkan total investasi kartu kredit ataupun target awal dari layanan itu.

"Layanan kartu kredit dalam rangka memperluas layanan dan nasabah, tak hanya nasabah namun juga masyarakat umum yang memenuhi kriteria mendapatkan fasilitas kartu kredit," katanya.

Selain itu, Bank BJB juga akan melakukan optimalisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Multi Griya yang memiliki sasaran pegawai aktif, profesional, TNI/Polri, wiraswasta dan profesional.

"KPR Multi Griya memiliki tiga paket layanan yakni untuk pembelian rumah, pembangunan rumah dan renovasi," kata Tatang.

Jangka waktu KPR Multi Griya 10-12 tahun dan tingkat bunga tahun pertama "fixed rate" sembilan persen dan untuk tahun kedua serta berikutnya "floating rate".

Sementara itu indikasi kinerja Bank BJB akhir Desember 2010 kata Tatang Sumarna mencatat asset Rp43,54 triliun atau meningkat sebesar 34,34 persen dari 2009 sebesar Rp32,41 triliun.

Penyaluran kredit bank itu tumbuh 21,14 persen dari Rp19,63 triliun 2009 menjadi Rp23,78 triliun pada 2010. Selain itu indikasi laba sebelum pajak pada 2011 sebesar Rp1,3 triliun.

Sedangkan awal 2011 ini, bank pembangunan daerah milik Pemprov Jabar itu telah meluncurkan obligasi VII senilai Rp2 triliun untuk mendukung ekspansi kredit.

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011