Tasikmalaya, 9/1 (ANTARA) - Masyarakat adat Kampung Naga datang ke tempat pemungutan suara (TPS) sambil mengenakan pakaian adat untuk memberikan hak suara pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya periode 2011-2015 di halaman parkir atas di luar kampung adat itu, Minggu.

Masyarakat adat di perkampungan buhun atau "baheula" wi wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat itu tampak mengenakan busana kampret serba hitam, bahkan ada yang mengenakan pakaian batik dengan ikap kepala bercorak batik pula.

Kampung Naga yang berada di wilayah administratif Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, masyarakat adatnya terlihat cukup antusias datang ke TPS sejak dimulainya pencoblosan sekitar pukul 07.00 WIB.

Pemilih dari masyarakat Kampung Naga tercatat sebanyak 207 orang yang digabung dalam satu TPS bersama warga pemilih yang berasal dari empat RT di sekitar Kampung Naga, yang jumlahnya 599 orang.

TPS 1 di Kampung Naga itu persiapan tempat pemilihannya tampak sederhana di sebuah ruang tembok di sekitar lahan parkir kendaraan pengunjung Kampung Naga.

Kuncen Kampung Naga, Ade Suherlin menjamin masyarakat adat seluruhnya hadir ke TPS untuk memberikan hak suaranya dengan niat memilih pemimpin Kabupaten Tasikmalaya dan bukan memilih bupati atau penguasa daerah.

"Saya tidak mengarahkan masyarakat harus memilih siapa, tapi memberikan gambaran, bahwa calon ini seperti ini, calon yang itu keinginannnya seperti itu," kata Ade yang juga mengaku telah memberikan kebebasan kepada warganya untuk memilih pasangan calon.

Ia berharap pemimpin yang terpiih nanti dapat membawa Kabupaten Tasikmalaya menjadi lebih baik, menunjukan rasa sayangnya terhadap rakyat dengan selalu memegang teguh falsafah adat dan budaya.

Pemimpin yang terpilih nanti, kata Ade, juga diharapkan dapat mewujudkan secara maksimal visi misi Kabupaten Tasikmalaya yang Islami dan religius.

"Siapapun yang terpilih nanti, saya harap pemimpin yang sayang pada Kabupaten Tasikmalaya, dan mencintai kelestarian adat dan budaya serta bupati maupun wakilnya nanti dalam memimpin harus harmonis," kata Ade.

Sementara itu, dari delapan pasangan calon kepala daerah, kata Ade, enam di antaranya pernah bertemu langsung dengan dirinya untuk membicarakan tentang pencalonan kepala daerah.

Pertemuan itu, kata Ade, dilakukan di luar Kampung Naga yang hanya sebatas memperbincangkan tentang permasalahan Kabupaten Tasikmalaya lima tahun ke depan.

"Saya pernah bertemu dengan pasangan calon, tapi saya tidak mendukung siapa-siapa, yang jelas saya harap pemimpin yang sayang Kabupaten Tasikmalaya," katanya.

Sebelumnya ada rencana TPS didirikan di kawasan Kampung Naga, namun Ade mengaku menolaknya karena pelaksanaan pilkada tidak ada keterlibatan dan keterkaitannya dengan adat.

"Mendirikan TPS di Kampung Naga saya tolak, karena tidak ada keterkaitannya dengan adat. Ini kan acara pemerintahan," kata Ade tegas di sela-sela pelaksanaan pencoblosan.

Pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan memimpin Kabupaten Tasikmalaya lima tahun ke depan itu, yakni nomor urut 1 pasangan Endang Kusnaeni-Suparman, nomor urut 2 Subarna-Dede T Widarsih, nomor urut 3 Endang Hidayat-Ahmad Juhana.

Nomor urut 4 pasangan Ahmad Saleh-Ucu Asep Dani, nomor 5 Harmaen Muchyi-Tachman Iding Husein, nomor 6 Uu Ruzhanul Ulum-Ade Sugianto, nomor 7 Ade Sumia-Nanang Mamur dan nomor 8 HE Hidayat-Asep Ahmad Djaelani.

Feri P

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011