Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengemukakan persediaan vaksin di Tanah Air diperkirakan terus bertambah hingga triwulan keempat 2021.
"Vaksin ini akan semakin bertambah di Oktober, November, Desember 2021 sampai dengan 80 juta dosis," kata Siti Nadia Tarmizi saat hadir secara virtual dalam Dialog Produktif Semangat Selasa yang dipantau dari Jakarta, Selasa malam.
Sampai dengan saat ini, kata Nadia, Indonesia sudah menerima total 151,9 juta dosis vaksin COVID-19. Pada Selasa siang vaksin Sinovac ditambah sebanyak 21,2 juta dosis. "Jumlah ini adalah pengiriman terbanyak yang pernah diterima Indonesia. Sebelumnya kurang lebih 10 juta sampai dengan 13 juta dosis dari Sinovac," katanya.
Menurut Naida vaksin tersebut akan dipergunakan pada Agustus 2021 untuk meningkatkan dosis vaksin yang disuntik kepada para penerima manfaat.
Pada Juli 2021, kata Nadia, Indonesia mendapat total 54 juta dosis vaksin yang terdiri atas Sinovac dalam bentuk bulk 39,2 juta dosis, Astrazeneca 6,7 juta dosis, Sinopharm untuk vaksinasi Gotong Royong sebanyak 4 juta dosis dan Moderna 4,5 juta dosis.
"Pada Agustus nanti kurang lebih akan ada 60 juta dosis, September 60 juta dosis dan Oktober, November, Desember itu sekitar 80 juta dosis," katanya.
Nadia mengatakan total vaksin dalam bentuk setengah jadi maupun dalam bentuk jadi akan diolah hingga menghasilkan total 151,9 juta dosis vaksin tambahan.
"Seluruh kebutuhan vaksin baru bisa dipenuhi saat seluruhnya dikirim oleh produsen vaksin sampai Desember 2021. Sehingga memang pemberian vaksinasi ini harus kita lakukan secara prioritas dan bertahap mengingat kedatangan vaksin yang juga bertahap," katanya.
Nadia menambahkan laporan terkait persediaan jumlah vaksin yang menipis di beberapa daerah pada sepekan terakhir disebabkan stok vaksin nasional yang terbatas. "Karena jumlah vaksin yang diterima 151,9 juta dosis itu sebenarnya masih kurang lebih 30 persen dari total kebutuhan vaksin di Indonesia sebanyak 462 juta dosis," katanya.
Sampai dengan Senin (26/7), kata Nadia, total masyarakat Indonesia yang mendapatkan vaksinasi kurang lebih berjumlah 63 juta jiwa. Sebanyak 45 juta jiwa di antaranya dosis pertama dan yang mendapatkan dosis kedua sekitar 18 juta jiwa.
"Cukup banyak tentunya kalau kita lihat sampai 63 juta lebih yang kita sudah suntikan," katanya.
Ia mengatakan target vaksinasi COVID-19 saat ini ditetapkan berjumlah 208,2 juta jiwa sasaran. Jumlah tersebut bertambah dari target awal sebesar 181,5 juta jiwa setelah ada penambahan target sasaran dari kelompok usia 12 hingga 17 tahun.
Baca juga: RI terima 21,2 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac
Baca juga: 5,3 juta warga Jawa Barat telah terima dosis pertama vaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Vaksin ini akan semakin bertambah di Oktober, November, Desember 2021 sampai dengan 80 juta dosis," kata Siti Nadia Tarmizi saat hadir secara virtual dalam Dialog Produktif Semangat Selasa yang dipantau dari Jakarta, Selasa malam.
Sampai dengan saat ini, kata Nadia, Indonesia sudah menerima total 151,9 juta dosis vaksin COVID-19. Pada Selasa siang vaksin Sinovac ditambah sebanyak 21,2 juta dosis. "Jumlah ini adalah pengiriman terbanyak yang pernah diterima Indonesia. Sebelumnya kurang lebih 10 juta sampai dengan 13 juta dosis dari Sinovac," katanya.
Menurut Naida vaksin tersebut akan dipergunakan pada Agustus 2021 untuk meningkatkan dosis vaksin yang disuntik kepada para penerima manfaat.
Pada Juli 2021, kata Nadia, Indonesia mendapat total 54 juta dosis vaksin yang terdiri atas Sinovac dalam bentuk bulk 39,2 juta dosis, Astrazeneca 6,7 juta dosis, Sinopharm untuk vaksinasi Gotong Royong sebanyak 4 juta dosis dan Moderna 4,5 juta dosis.
"Pada Agustus nanti kurang lebih akan ada 60 juta dosis, September 60 juta dosis dan Oktober, November, Desember itu sekitar 80 juta dosis," katanya.
Nadia mengatakan total vaksin dalam bentuk setengah jadi maupun dalam bentuk jadi akan diolah hingga menghasilkan total 151,9 juta dosis vaksin tambahan.
"Seluruh kebutuhan vaksin baru bisa dipenuhi saat seluruhnya dikirim oleh produsen vaksin sampai Desember 2021. Sehingga memang pemberian vaksinasi ini harus kita lakukan secara prioritas dan bertahap mengingat kedatangan vaksin yang juga bertahap," katanya.
Nadia menambahkan laporan terkait persediaan jumlah vaksin yang menipis di beberapa daerah pada sepekan terakhir disebabkan stok vaksin nasional yang terbatas. "Karena jumlah vaksin yang diterima 151,9 juta dosis itu sebenarnya masih kurang lebih 30 persen dari total kebutuhan vaksin di Indonesia sebanyak 462 juta dosis," katanya.
Sampai dengan Senin (26/7), kata Nadia, total masyarakat Indonesia yang mendapatkan vaksinasi kurang lebih berjumlah 63 juta jiwa. Sebanyak 45 juta jiwa di antaranya dosis pertama dan yang mendapatkan dosis kedua sekitar 18 juta jiwa.
"Cukup banyak tentunya kalau kita lihat sampai 63 juta lebih yang kita sudah suntikan," katanya.
Ia mengatakan target vaksinasi COVID-19 saat ini ditetapkan berjumlah 208,2 juta jiwa sasaran. Jumlah tersebut bertambah dari target awal sebesar 181,5 juta jiwa setelah ada penambahan target sasaran dari kelompok usia 12 hingga 17 tahun.
Baca juga: RI terima 21,2 juta dosis bahan baku vaksin Sinovac
Baca juga: 5,3 juta warga Jawa Barat telah terima dosis pertama vaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021