Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau pelaksanaan isolasi terpusat (isoter) sembari memberikan semangat kepada pasien COVID-19 yang menjalani isolasi di RSUD Al Ihsan dan Wisma Atlet Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Dalam tinjauannya, Panglima TNI didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito dan Kabaharkam Polri Komjen Pol Drs. Arief Sulistyanto, serta Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus.
Rombongan mengawali kunjungan di isoter RSUD Al-Ihsan disambut langsung oleh Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna dan Direktur RSUD Al-Ihsan dr. Dewi Basmallah.
Panglima menyempatkan diri menyapa pasien isoter RSUD Al Ihsan Bandung, dan memberikan dukungan semangat agar cepat pulih, para pasien Isoter terdiri atas dokter dan masyarakat umum.
Dokter Tia, salah satu dokter yang jadi pasien isoter RSUD Al Ihsan Bandung mendapat kesempatan berdialog dengan Panglima TNI secara virtual.
"Semoga pengalaman bu dokter dapat menambah semangat bagi pasien lainnya supaya kuat menghadapi cobaan seperti yang Ibu dokter sudah hadapi," kata Panglima.
Kepada pasien isoter, Panglima menyampaikan bahwa kunjungan kerjanya di Jawa Barat adalah untuk meninjau secara langsung pelaksanaan Isoter di dua lokasi yang berada di wilayah Bandung dan memberikan semangat kepada dokter dan para pasien lainnya yang sedang menjalani Isoter.
"Saya juga mendoakan agar Ibu dokter segera sembuh dan segera keluar untuk bisa berdinas kembali karena masyarakat sangat membutuhkan tenaga kesehatan," ujar Panglima.
Panglima TNI menjelaskan, bahwa saat ini pemerintah sudah membuat kebijakan untuk membangun beberapa lokasi isoter dan dilengkapi alat kesehatan.
Nantinya, lanjut Hadi, akan dikerahkan tenaga kesehatan dari TNI dan Polri di tempat Isoter dan juga akan melaksanakan pelacakan (tracer) secara digital dan tracer di lapangan di setiap kecamatan yang diberi nama Silacak.
"Mudah-mudahan dengan aplikasi Silacak ini kegiatan tracing kita bisa tinggi, sehingga positif rate-nya bisa turun, saat ini masih 20 sampai 25 persen dan harapan kita bisa di angka 5 persen," terangnya.
Usai meninjau isoter RSUD Al Ihsan, Panglima TNI beserta rombongan bergerak ke lokasi isoter kedua di Wisma Atlet Jalak Harupat.
Di lokasi ini, Panglima TNI berbicara kepada media bahwa saat ini kasus aktif di Indonesia masih cukup tinggi, oleh sebab itu seluruh komponen harus bekerja bersama-sama secara serius untuk menangani pandemi COVID-19.
"Ada pelajaran yang berharga ketika lebaran tahun ini yaitu dua minggu setelah lebaran kasus aktif melonjak," ujarnya.
Menurut dia, TNI Polri bersama pemerintah melakukan upaya-upaya yang dapat menekan kasus aktif COVID-19.
"Ada beberapa yang harus dilakukan dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yaitu melaksanakan tracing kontak, vaksinasi dan yang terakhir melaksanakan pembagian obat," kata Panglima TNI.
Panglima TNI menyebutkan, TNI-Polri diberi tugas untuk menyiapkan Isoter di beberapa lokasi, salah satunya di wilayah Jawa Barat.
Isoter diperuntukkan bagi pasien positif COVID-19 tanpa gejala agar lebih fokus dalam penyembuhan dan menghindari kontak dengan yang lainnya.
"Hari ini saya melaksanakan pengecekan secara langsung lokasi isoter di wilayah Bandung dan Alhamdulilah semuanya bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan. Saya juga sudah melihat ruang ICU nya sudah ditambah jumlahnya,” terangnya.
Panglima menambahkan, kehadiran Isoter di setiap wilayah dapat membantu pasien COVID-19 menjalani perawat hingga kembali pulih.
"Dengan adanya lokasi isoter di setiap wilayah dapat membantu pasien COVID-19. Nantinya TNI-Polri akan membantu pelaksanaan vaksinasi dan tracing secara terus menerus dan masif, sehingga kita bisa menekan angka kasus positif ke tingkat paling rendah," ujar Panglima.
Baca juga: Hotline 082123903617 informasikan ketersediaan kamar RS di DKI dan Bandung Raya
Baca juga: Bonus Rp1,1 miliar bakal mengalir ke kantong lifter Windy Cantika asal Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Dalam tinjauannya, Panglima TNI didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito dan Kabaharkam Polri Komjen Pol Drs. Arief Sulistyanto, serta Pangkogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus.
Rombongan mengawali kunjungan di isoter RSUD Al-Ihsan disambut langsung oleh Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna dan Direktur RSUD Al-Ihsan dr. Dewi Basmallah.
Panglima menyempatkan diri menyapa pasien isoter RSUD Al Ihsan Bandung, dan memberikan dukungan semangat agar cepat pulih, para pasien Isoter terdiri atas dokter dan masyarakat umum.
Dokter Tia, salah satu dokter yang jadi pasien isoter RSUD Al Ihsan Bandung mendapat kesempatan berdialog dengan Panglima TNI secara virtual.
"Semoga pengalaman bu dokter dapat menambah semangat bagi pasien lainnya supaya kuat menghadapi cobaan seperti yang Ibu dokter sudah hadapi," kata Panglima.
Kepada pasien isoter, Panglima menyampaikan bahwa kunjungan kerjanya di Jawa Barat adalah untuk meninjau secara langsung pelaksanaan Isoter di dua lokasi yang berada di wilayah Bandung dan memberikan semangat kepada dokter dan para pasien lainnya yang sedang menjalani Isoter.
"Saya juga mendoakan agar Ibu dokter segera sembuh dan segera keluar untuk bisa berdinas kembali karena masyarakat sangat membutuhkan tenaga kesehatan," ujar Panglima.
Panglima TNI menjelaskan, bahwa saat ini pemerintah sudah membuat kebijakan untuk membangun beberapa lokasi isoter dan dilengkapi alat kesehatan.
Nantinya, lanjut Hadi, akan dikerahkan tenaga kesehatan dari TNI dan Polri di tempat Isoter dan juga akan melaksanakan pelacakan (tracer) secara digital dan tracer di lapangan di setiap kecamatan yang diberi nama Silacak.
"Mudah-mudahan dengan aplikasi Silacak ini kegiatan tracing kita bisa tinggi, sehingga positif rate-nya bisa turun, saat ini masih 20 sampai 25 persen dan harapan kita bisa di angka 5 persen," terangnya.
Usai meninjau isoter RSUD Al Ihsan, Panglima TNI beserta rombongan bergerak ke lokasi isoter kedua di Wisma Atlet Jalak Harupat.
Di lokasi ini, Panglima TNI berbicara kepada media bahwa saat ini kasus aktif di Indonesia masih cukup tinggi, oleh sebab itu seluruh komponen harus bekerja bersama-sama secara serius untuk menangani pandemi COVID-19.
"Ada pelajaran yang berharga ketika lebaran tahun ini yaitu dua minggu setelah lebaran kasus aktif melonjak," ujarnya.
Menurut dia, TNI Polri bersama pemerintah melakukan upaya-upaya yang dapat menekan kasus aktif COVID-19.
"Ada beberapa yang harus dilakukan dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yaitu melaksanakan tracing kontak, vaksinasi dan yang terakhir melaksanakan pembagian obat," kata Panglima TNI.
Panglima TNI menyebutkan, TNI-Polri diberi tugas untuk menyiapkan Isoter di beberapa lokasi, salah satunya di wilayah Jawa Barat.
Isoter diperuntukkan bagi pasien positif COVID-19 tanpa gejala agar lebih fokus dalam penyembuhan dan menghindari kontak dengan yang lainnya.
"Hari ini saya melaksanakan pengecekan secara langsung lokasi isoter di wilayah Bandung dan Alhamdulilah semuanya bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan. Saya juga sudah melihat ruang ICU nya sudah ditambah jumlahnya,” terangnya.
Panglima menambahkan, kehadiran Isoter di setiap wilayah dapat membantu pasien COVID-19 menjalani perawat hingga kembali pulih.
"Dengan adanya lokasi isoter di setiap wilayah dapat membantu pasien COVID-19. Nantinya TNI-Polri akan membantu pelaksanaan vaksinasi dan tracing secara terus menerus dan masif, sehingga kita bisa menekan angka kasus positif ke tingkat paling rendah," ujar Panglima.
Baca juga: Hotline 082123903617 informasikan ketersediaan kamar RS di DKI dan Bandung Raya
Baca juga: Bonus Rp1,1 miliar bakal mengalir ke kantong lifter Windy Cantika asal Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021