Pemerintah melalui Kementerian Sosial memberikan bantuan sosial tunai (BST) untuk 77.000 kepala keluarga (KK) warga Kota Bogor Jawa Barat, yang terdampak pandemi COVID-19.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Kota Bogor, Minggu, mengatakan, BST diberikan kepada warga Kota Bogor ini berdasarkan data warga yang belum terdata dalam data terpadu kesejahteraan sosial atau Non-DTKS.
Menurut Dedie A Rachim, nilai BTS yang disalurkan kepada setiap KK adalah Rp600.000 untuk dua bulan, yakni Mei dan Juni 2021.
"BST ini bisa dimanfaatkan menjadi bantuan, untuk membeli sembako dan kebutuhan pokok yang mendesak selama PPKM Darurat," kata Dedie saat menyerahkan bantuan perdana BST secara simbolis kepada tiga keluarga, di Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah.
Menurut Dedie, di Kelurahan Paledang ada sebanyak 631 KK yang mendapat BST. "Dana BST secara keseluruhan disalurkan kepada warga penerima bantuan melalui PT Pos Indonesia regional Bogor," katanya.
Dedie menjelaskan, penerima bantuan BST di Kota Bogor, bukan hanya 77.000 KK pada data Non-DTKS, tapi sebanyak 72.000 KK yang terdaftar pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
"KK yang tercatat dalam DTKS juga mendapat BST Rp200.000 per KK, selama enam bulan, pada Juli hingga Desember 2021," katanya.
Menurut Dedie, pada kondisi pelaksanaan PPKM Darurat ini, BST tersebut diantarkan langsung dari rumah ke rumah oleh petugas PT Pos Indonesia regional Bogor. "Sekaligus mengidentifikasi penerima bantuan, termasuk melakukan dokumentasi sebagai bukti bantuan sudah tersalurkan," katanya.
Selain BST dari pemerintah pusat, menurut Dedie, Pemerintah Kota Bogor juga menyiapkan bantuan tambahan, kepada 10.000 KK warga Kota Bogor.
"Sebanyak 7.000 paket bantuan sudah disalurkan kepada warga Kota Bogor yang sedang menjalani isoman (isolasi mandiri), sedangkan 3.000 paket lainnya siap disalurkan," katanya.
Dedie menegaskan, dengan adanya bantuan ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak melupakan masyarakat yang sedang kesulitan di tengah kondisi saat ini. "Warga yang terdampak kita carikan solusinya. Insya Allah bisa membantu menenangkan warga," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Pos Indonesia Kota Bogor, Pupung H, menyatakan, pihaknya mendapatkan amanah dari Kementerian Sosial untuk menyalurkan BST kepada warga Kota Bogor selama 30 hari ke depan.
"BST itu diantarkan ke rumah penerima, yang lokasinya di 28 kelurahan di enam kecamatan di Kota Bogor. Kami menargetkan pendistribusian BLT itu sudah selesai sampai 15 Agustus," katanya.*
Baca juga: Kepala daerah di Jabar diminta tunggu pusat soal PPKM Darurat
Baca juga: Bima Arya ingatkan petugas bersikap humanis kepada pengendara di Kota Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Kota Bogor, Minggu, mengatakan, BST diberikan kepada warga Kota Bogor ini berdasarkan data warga yang belum terdata dalam data terpadu kesejahteraan sosial atau Non-DTKS.
Menurut Dedie A Rachim, nilai BTS yang disalurkan kepada setiap KK adalah Rp600.000 untuk dua bulan, yakni Mei dan Juni 2021.
"BST ini bisa dimanfaatkan menjadi bantuan, untuk membeli sembako dan kebutuhan pokok yang mendesak selama PPKM Darurat," kata Dedie saat menyerahkan bantuan perdana BST secara simbolis kepada tiga keluarga, di Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah.
Menurut Dedie, di Kelurahan Paledang ada sebanyak 631 KK yang mendapat BST. "Dana BST secara keseluruhan disalurkan kepada warga penerima bantuan melalui PT Pos Indonesia regional Bogor," katanya.
Dedie menjelaskan, penerima bantuan BST di Kota Bogor, bukan hanya 77.000 KK pada data Non-DTKS, tapi sebanyak 72.000 KK yang terdaftar pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
"KK yang tercatat dalam DTKS juga mendapat BST Rp200.000 per KK, selama enam bulan, pada Juli hingga Desember 2021," katanya.
Menurut Dedie, pada kondisi pelaksanaan PPKM Darurat ini, BST tersebut diantarkan langsung dari rumah ke rumah oleh petugas PT Pos Indonesia regional Bogor. "Sekaligus mengidentifikasi penerima bantuan, termasuk melakukan dokumentasi sebagai bukti bantuan sudah tersalurkan," katanya.
Selain BST dari pemerintah pusat, menurut Dedie, Pemerintah Kota Bogor juga menyiapkan bantuan tambahan, kepada 10.000 KK warga Kota Bogor.
"Sebanyak 7.000 paket bantuan sudah disalurkan kepada warga Kota Bogor yang sedang menjalani isoman (isolasi mandiri), sedangkan 3.000 paket lainnya siap disalurkan," katanya.
Dedie menegaskan, dengan adanya bantuan ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak melupakan masyarakat yang sedang kesulitan di tengah kondisi saat ini. "Warga yang terdampak kita carikan solusinya. Insya Allah bisa membantu menenangkan warga," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Pos Indonesia Kota Bogor, Pupung H, menyatakan, pihaknya mendapatkan amanah dari Kementerian Sosial untuk menyalurkan BST kepada warga Kota Bogor selama 30 hari ke depan.
"BST itu diantarkan ke rumah penerima, yang lokasinya di 28 kelurahan di enam kecamatan di Kota Bogor. Kami menargetkan pendistribusian BLT itu sudah selesai sampai 15 Agustus," katanya.*
Baca juga: Kepala daerah di Jabar diminta tunggu pusat soal PPKM Darurat
Baca juga: Bima Arya ingatkan petugas bersikap humanis kepada pengendara di Kota Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021