Iran dapat memperkaya uranium hingga 90 persen kemurnian jika diperlukan, kata Presiden Hassan Rouhani pada Rabu (14/7), di tengah upaya pemulihan perjanjian nuklir 2015 yang ditinggalkan Washington tiga tahun lalu.

"Badan Energi Atom Iran (IAEO) dapat memperkaya uranium hingga 20 dan 60 persen dan jika suatu hari reaktor kami membutuhkannya, mereka dapat memperkaya uranium hingga 90 persen kemurnian," kata Rouhani saat rapat kabinet, menurut Kantor Berita Mehr.

Perjanjian nuklir Iran membatasi kemurnian fisil di mana Teheran dapat memurnikan uranium pada 3,67 persen, jauh di bawah 20 persen yang dicapai sebelum perjanjian dan jauh di bawah 90 persen yang sesuai untuk senjata nuklir.

Iran tidak mematuhi perjanjian nuklir melalui berbagai cara setelah Amerika Serikat melanggar perjanjian dan hengkang dari perjanjian tersebut pada 2018,  sehingga Iran mulai memproduksi uranium dengan kemurnian 20 dan 60 persen lewat pengayaan.

Baca juga: Iran akan larang IAEA awasi nuklir jika AS tidak cabut sanksi

Baca juga: IAEA benarkan Iran mulai proses pengayaan uranium kemurnian 60 persen

Sumber: Reuters
 

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021