Fraksi Partai Gerindra Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, meminta pemerintah daerah memberikan subsidi kuota internet bagi kalangan dunia pendidikan di daerah itu guna mendukung metode pembelajaran jarak jauh yang efektif di masa pandemi COVID-19.

"Bantuan ini sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan blended learning atau metode pembelajaran yang memadukan tatap muka dengan materi online secara harmonis," kata Ketua Fraksi Gerindra Kabupaten Bekasi Lidya Fransisca di Cikarang, Rabu.

Menurut dia bantuan kuota internet akan membantu siswa serta pendidik dalam memaksimalkan pembelajaran menjelang tahun ajaran baru yang rencananya dilakukan secara daring.

"Mau tidak mau, suka tidak suka, mereka dituntut mampu belajar secara virtual dengan bantuan akses internet sementara kondisi perekonomian warga Kabupaten Bekasi sedang terpuruk makanya bantuan ini sangat dibutuhkan warga," katanya.



Lidya mengaku peran serta dukungan pemerintah menjadi kunci keberhasilan dalam memajukan dunia pendidikan guna menciptakan generasi terbaik bangsa meski di tengah keterbatasan akibat pandemi COVID-19.

"Dalam kondisi seperti ini kita tidak berjuang sendirian akan tetapi berjuang dengan daerah-daerah lain bahkan negara-negara lain. Saat ini kondisinya kita harus berteman dengan COVID yang kemungkinan dalam satu sampai dua tahun ke depan belum juga selesai pandeminya," katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Holik Qodratullah mengatakan keputusan pemerintah daerah menunda pembelajaran tatap muka sudah tepat mengingat lonjakan kasus COVID-19 yang semakin mengkhawatirkan.

Holik menyebut kesehatan dan keselamatan warga jauh lebih berharga dari apapun, hanya saja sejumlah aspek yang terimbas seperti sektor pendidikan juga harus terus dioptimalkan dengan berjalan beriringan bersama penanganan pandemi.

"Tentu pemerintah juga diharapkan concern terhadap sektor ini dengan menerapkan skema terbaik, salah satu usulan yang terus kami dorong dari Fraksi Gerindra adalah pemberian subsidi kuota internet guna menunjang pembelajaran secara virtual," katanya.

Dia mengatakan lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Bekasi saat ini menuntut segenap pihak terkait untuk lebih fokus dalam menanganinya.

"Saya rasa langkah pemerintah daerah sudah baik tinggal lebih dimaksimalkan saja. Semua berawal dari kesadaran setiap warga dalam menerapkan protokol kesehatan ketat, jika berhasil bukan tidak mungkin kasus dapat ditekan dan opsi pembelajaran tatap muka bisa dikaji kembali. Yang jelas untuk saat ini belajar online solusinya," katanya.

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengaku segala upaya terus dimaksimalkan guna menekan lonjakan kasus COVID-19 seperti vaksinasi dan tes usap massal, operasi protokol kesehatan, penyemprotan cairan disinfektan wilayah rentan, hingga penambahan kapasitas isolasi pasien terpapar COVID-19.

"Tentu saja kami tidak lelah mengimbau segenap warga disiplin menjalankan 5M secara ketat sementara kami terus optimalkan 3T (tracking, tracing, treatment). Semoga wabah ini segera hilang dan aktivitas kembali normal termasuk kembali mengadakan sekolah tatap muka," kata dia.

Baca juga: Telkomsel dukung program bantuan kuota internet pelajar tahap kedua

Baca juga: Bantuan kuota internet disalurkan ke siswa dan pendidik mulai 11 Maret

Baca juga: Mendikbud: Bantuan kuota internet tak bisa dipakai akses medsos

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021