Tiga rumah yang berada di Desa Kertasmaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, rusak berat akibat tanah ambles yang terjadi di daerah bantaran sungai.
"Kita sudah lakukan peninjauan di sekitar lokasi pergerakan tanah," kata Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya di Indramayu, Minggu.
Caya mengatakan dari hasil assesment yang dilakukan BPBD, kondisi sempadan sungai sudah tidak ada penahan atau hilang, sehingga membuat tanah terus ambles dan mengalami penurunan.
Menurut Caya, pihaknya juga sudah melaporkan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk dilakukan peninjauan ulang.
"Kita juga sudah laporkan masalah ini ke BBWS untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Sementara Ketua RW setempat Tamrin mengatakan, perbaikan tanggul yang menjadi salah satu penyebabnya sudah diperbaiki tiga kali, akan tetapi tanah masih terus turun sampai dengan sekarang.
"Ada tiga rumah warga yang mengalami rusak berat akibat tanah ambles," katanya.
Secara keseluruhan kata Tamrin, amblesnya tanah sudah sedalam 3 meter, jika dalam kondisi normal dan saat ini rumah warga lebih tinggi dibandingkan tanggul sungai
"Rumah warga dahulu ada di bawah tanggul, sekarang malah tanggul yang di bawah rumah," ujarnya.
Baca juga: 13 warga Indramayu meninggal dunia dalam sehari akibat COVID-19
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Indramayu baru sekitar 1.500 orang per hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kita sudah lakukan peninjauan di sekitar lokasi pergerakan tanah," kata Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Caya di Indramayu, Minggu.
Caya mengatakan dari hasil assesment yang dilakukan BPBD, kondisi sempadan sungai sudah tidak ada penahan atau hilang, sehingga membuat tanah terus ambles dan mengalami penurunan.
Menurut Caya, pihaknya juga sudah melaporkan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung untuk dilakukan peninjauan ulang.
"Kita juga sudah laporkan masalah ini ke BBWS untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Sementara Ketua RW setempat Tamrin mengatakan, perbaikan tanggul yang menjadi salah satu penyebabnya sudah diperbaiki tiga kali, akan tetapi tanah masih terus turun sampai dengan sekarang.
"Ada tiga rumah warga yang mengalami rusak berat akibat tanah ambles," katanya.
Secara keseluruhan kata Tamrin, amblesnya tanah sudah sedalam 3 meter, jika dalam kondisi normal dan saat ini rumah warga lebih tinggi dibandingkan tanggul sungai
"Rumah warga dahulu ada di bawah tanggul, sekarang malah tanggul yang di bawah rumah," ujarnya.
Baca juga: 13 warga Indramayu meninggal dunia dalam sehari akibat COVID-19
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 di Indramayu baru sekitar 1.500 orang per hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021